banner 728x250

Siswi SDN 1 Ranoeya Hanyut Diseret Arus Irigasi Sejauh 500 Meter

banner 120x600
banner 468x60

UNAAHA, Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe berhasil mengevakuasi korban atas nama Kirana (6), warga Kelurahan Ranoeya Kecamatan Wawotobi Kabupaten Konawe, Sultra yang hanyut terseret arus tanggul irigasi di sekitar rumahnya.

Korban ditemukan sudah tidak bernyawa sejauh 500 meter dari tempat awal tenggelamnya. Kejadiannya, Rabu (9/10/2019).

banner 325x300

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Konawe melalui Ketua tim TRC Konawe, Alikhider mengatakan, bermula dari laporan masyarakat bahwa adanya korban yang hanyut di dalam tanggul saat sedang mandi bersama rekannya. Dan masyarakat belum menemukannnya.

Laporan tersebut masuk sekitar pukul 12.30 siang. pihaknya langsung merapat ke Tempat Kejadian Perkara (TKP).

“Pencarian kita lakukan sekitar 5 jam. Dibantu oleh masyarakat sekitar. Korban akhirnya dapat ditemukan namun kondisi sudah tidak bernyawa,” katanya.

Dikatakan, pihaknya menurunkan satu unit perahu polyethylene dan puluhan personel. Setelah berhasil dievakusi.

Korban dilarikan ke RSUD setempat. Namun karena sudah tidak dapat diselamatkan lagi. Sehingga jasad korban langsung di bawa pulang di rumah duka tempat di Kelurahan Ranoeya.

Menurutnya, berdasarkan keterangan keluarga korban, ia (Kirana) merupakan siswa kelas 6 di SDN Ranoeya. Dan tinggal bersama kakeknya. Bahwa tanpa sepengetahuan keluarga, kata dia, sepulanya dari sekolah Kirana bersama rekannya pergi bermain di sekitar tanggul yang tidak jauh dari rumahnya itu.

Hal itu diakui, Siska yang juga rekan korban saat mandi. Dikatakannya, sekira pukul 12.00 siang hari. Ia dan korban mandi bersama-sama ditanggul. Namun tidak lama kemudian ia mengajak korban untuk pulang ke rumah mereka masing-masing.

“Pas dia (Kirana) mau naik di tangga bendungan. Tiba-tiba jatuh terpeleset. Langsung mi saya pergi panggil orang,”paparnya.

Sementara itu saksi lain, Solihin , warga setempat yang hendak datang menolong mengaku, tidak berdaya untuk melakukan upaya pertolongan karena derasnya arus irigasi yang sedang mengalir di pintu air.

Ia mengaku, sempat melihat jasad korban yang sedang terseret arus masuk ke bawa jembatan. Kemudian hanyut dan tak nampak lagi dipermukaan air.

“Saya sempat loncat mau tarik, tapi licin sekali seperti belut. Baru arusnya deras, saya hampir tenggelam juga,” ujarnya. (Red***)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.