banner 728x250

SAGU KONAWE DIMINATI MASYARAKAT JEPANG

Kadis Ketahanan Pangan Kab. Konawe M. AKBAR
banner 120x600
banner 468x60
Kadis Ketahanan Pangan Kab. Konawe M. AKBAR

UNAAHA, SULTRAHEADLINE.COM — Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) kian memfokuskan pembudidayaan kawasan tanaman sagu. Pasalnya tanaman ini mulai bernilai jual tinggi setelah pabrik pengolahan biskuit berbahan dasar sagu di Jepang mulai bereksploitasi bahan dasar itu sampai ke Sulawesi, termasuk di Konawe.

“Biskuit dari sagu ini makin diminati dan berkembang di Jepang. Sehingga permintaan bahan dasar dari industri semakin meningkat pula. Dan untuk di Sulawesi sendiri daerah Polmas, Sulawesi Barat sudah menjadi partner distributor langsung ke Jepang. Kemudian daerah ini menjadikan Konawe sebagai salah satu daerah yang membantu menyuplai bahan dasarnya,” kata Kadis DKP Konawe M Akbar saat ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini.

banner 325x300

Dikatakan, untuk saat ini Konawe belum bisa menyuplai langsung ke negara Jepang. Lantaran stok permintaan kebutuhan per ton bahan dasar yang terlalu besar. Sehingga Konawe masih melakukan pertner dengan daerah Polmas.

Menurutnya, yang menjadi kendala saat ini karena masyarakat banyak yang mengkonversi lahan sagu menjadi tanaman lain. Sehingga menjadi tanggung jawab pemerintah. Khususnya DKP untuk mensosialisasikan budidaya kawasan sagu ini. Sembari menunggu Perda penataan budidaya tanaman lokal ditetapakan DPRD. Sebagai acuan dasar kebijakan daerah.

“Namun ini menjadi PR besar. Supaya Konawe bisa menyupali sendiri. Sehingga perlu peran masyarakat dan pemerintah untuk mengembankan kawasan budidaya tanaman sagu tersebut,” paparnya.

Ia mengatakan, saat ini potensi pengambangan sagu masih terfokus di Kecamatan Besulutu. Dan ditargetkan kedepan seluruh kecamatan juga bisa dikembangkan.

Dan untuk daerah Besulutu sendiri, kata dia, selain pengembangan kawasan sagu juga sedang dibina kelompok usaha makanan berbahan dasar sagu higenis.

“Tahun ini kita mendapat fasilitas pelatihan sebanyak 50 orang untuk ke Polmas. Belajar soal pengembangan industri kratif makanan berbahan dasar sagu higenis itu,” jelasnya.

Ia menambahkan, swasembada pangan di Konawe akan terus terjaga. Karena selain daerah ini sebagai sentral tanaman padi, ada banyak juga hasil bumi lain yang menopang kebutuhan pangan masyarakat.

Tetapi, bukan berarti hal ini harus dianggap remeh. Karena pemerintah harus tetap menata supaya keberlangsungan tanaman pangan ini terus terjaga dan terpelihara.

Sebagai bentuk pijakan itu, DKP terus memprogramkan pengembangan Kelompok Rumah Pangan Lestari (KRPL) . Dan saat 5 titik KRPL di Konawe terus berjalan aktif.

Hal ini sudah menjadi tugas DKP melakukan pebinaan pembudidayaan seluruh tanaman-tanaman pangan hayati. Sebagai langkah kongkret meyeimbangkan kebutuhan pangan di daerah. Dan alhasil sepanjang perjalanan daerah, kebutuhan pangan selalu stabil.

“Meski di daerah-daerah lain kerap kesulitan pangan. Namun Konawe masih terus menjaga stabilitas swasembada pangan. Sekarang ini belum pernah kita mendapatkan masyarakat yang rawan gisi. Baik dari laporan Puskesmas dan instansi lain. Karena penuntasan gizi buruk merupakan bagian dari tupoksi DKP,” terangnya. ***


PENULIS: IBAS
ADITOR: REDAKSI

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.