banner 728x250

Sepenggal Cerita Karyawan PT VDNI : Dipenuhi Rasa Syukur, Hingga Rela Dijuluki Bang Toyib

banner 120x600
banner 468x60

UNAAHA.SULTRAHEADLINE.COM. Debu-debu tebal yang berterbangan tanpa aral tidak lagi seperti biasanya, hingar-bingar yang biasanya digeluti suara kebisingan knalpot mobil-mobil berukuran raksasa seketika berubah sunyi senyap, laju kendaraan pun terpaksa dipelankan demi menghindari kecelakaan yang tidak terduga.

Begitulah gambaran pemandangan kawasan PT Virtue Dragon Nickel Industri (VDNI) Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Minggu (11/04/2021) sore kemarin saat diguyur hujan lebat. Jalan yang becek berlumpur, membuat para sopir meningkatkan kewaspadaannya. Karena ban mereka sewaktu-waktu bisa saja tergelincir.

banner 325x300

Para karyawan, baik itu lokal maupun tenaga asing terpaksa harus mencari tempat untuk berteduh, agar tidak kehujanan. Kontainer berukuran 3×6 menjadi alternatif untuk menghindari hujan sementara waktu.

Di dalam kontainer itu, terlihat lelaki pria baya masih asyik mengutak-atik telpon genggamnya. Sesekali dirinya melirik jam tangannya, waktu menunjukkan tepat pukul 16.30 wita, sambil menunggu hujan reda, dirinya memilih kopi sachet miliknya yang diambil dari tas mini miliknya.

“Ngopi dulu bosku, mumpung lagi hujan dingin-dingin begini, asyiknya bikin kopi biar hangat. Mumpung tidak ada mobil yang mengisi solar,” teriak Erdin (38), sambil bercanda.

Lelaki kelahiran Kabupaten Bombana itu bercerita, dirinya sudah bekerja di Mega industri sejak 2018 lalu, bahkan ia juga sudah tiga kali berganti divisi. Dan terakhirnya dirinya di tempatkan di divisi trasfortasi, bagian pengawasan pengisian Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk mobil- mobil besar pemuat material.

Bapak dua anak itu mengaku sangat bersyukur bekerja di PT VDNI, karena sudah tiga tahun lebih dirinya mampu membiayai kehidupan anak dan istrinya meskipun dengan gaji yang tidak terlalu besar.

Selaku karyawan yang sudah mencicipi tiga tahun lamanya bekerja di mega industri, dirinya merasa banyak sekali reward yang sudah saya peroleh. Beberapa diantaranya adalah fasilitas jaminan kesehatan bagi karyawan, penghasilan bulanan, ditambah bonus tahunan serta beberapa tunjangan lainnya.

“Kita harus selalu bersyukur apa yang kita peroleh hari ini, meskipun harus jauh dengan keluarga. Tapi ini juga untuk mereka, istilahnya tidak kerja tidak makan,” jelasnya.

Seperti pepatah mengatakan, kata dia, seberapapun besarnya kenikmatan yang kita dapat, jika kita tidak bersyukur pada TUHAN maka semuanya akan sia sia, semakin tidak bersyukur malah membuka pintu kemiskinan.

“Alhamdulillah, walau saya terlahir di tanah Bombana, saya sudah terbiasa ditempa hidup keras, termasuk didalamnya kedua orangtuaku yang selalu menanamkan ilmu ikhlas dan syukur,” tuturnya.

Karyawan lainnya, Manto (35) juga mengaku bersyukur bekerja di PT VDNI, karena dengan menjadi karyawan dirinya bisa memenuhi kebutuhan ekonomi sehari-harinya. Tidak lagi meminta uang dari orangtuanya, seperti yang dilakukannya sebelum bekerja di Mega Industri.

Lalu, benarkah pendapat yang menyatakan bahwa bekerja sebagai karyawan industri adalah profesi yang sangat enak?? Jawabannya bisa Iya, karena sepengalaman dirinya menjalani aktivitas sebagai karyawan. Lelaki yang bekerja di divisi Laboratorium itu sudah bisa hidup mandiri, karena berhasil membeli kendaraan sendiri.

Apalagi sebagai pria yang berstatus lajang, dirinya mampu memanage keuangan dengan baik, tidak konsumtif, punya planning hidup yang matang. Bahkan dirinya sering mengirimkan uang kepada orang tuanya.

“Bisa dibilang kondisi keuangan saya super tajir, isi dompet tidak pernah kosong, apa yang dimau tinggal dibeli. Apalagi sekarang saya dalam masa pacaran, kalau berkunjung ke rumah calon mertua, bawaannya selalu ingin membawa sesuatu,” celotehnya.

Namun, dibalik etalase kemapanan yang disebutkannya, menjalani profesi sebagai karyawan ternyata banyak juga manis-pahitnya. Selain susahnya jaringan internet, dirinya juga mengaku sangat merindukan masakan ibunya yang tidak ada tandingannya, terlebih lagi suasana makan bersama keluarga.

“Jengkelnya lagi setiap pulang di rumah saat off, saya sering disapa Bang Toyib sama teman-teman saya di kampung. Alasannya pekerja tambang kerap disapa dengan sebutan Bang Toyib karena intensitas pulang ke rumah yang jarang,” lanjutnya.

Bahkan dirinya juga kerap disodorkan dengan pertanyaan, kok hitam? Ya, begitulah demi mengais rezeki, kulit hitam tidak menjadi masalah bagi pekerja tambang asal keluarga di rumah bahagia.

“Saya sangat bersyukur bekerja di sini. Karena sebelumnya saya hanya pengangguran, yang kerap merangkap sebagai buruh bangunan. Tapi disini saya bisa mandiri, bahkan juga untungnya kerja disini banyak memberikan keahlian baru. Termasuk belajar menyetir, karena situasi dan kondisi yang memaksa pekerja tambang harus serba bisa,” tuturnya.

Sekedar mengingatkan, Kabupaten Konawe menjadi satu-satunya daerah di Sultra yang masuk dalam daftar pengembangan Kawasan Industri skala nasional. Selain Konawe beberapa daerah yang masuk dalam fokus pengembangan Kawasan Industri adalah Teluk Butuni (Papua Barat), Bitung (Sulawesi Utara), Palu (Sulawesi Tengah), Morowali (Sulawesi Tengah), Halmahera Timur, Bantaeng (Sulawesi Selatan), Batulicin (Kalimantan Selatan), hingga Lampung (Sumatera Barat)

PT VDNI berdiri sekitar tahun 2014 lalu. Perusahaan asal Tiongkok ini telah berinvestasi sekitar 1 miliar dolar atau sekitar Rp 14 triliun. Pabrik dan fasilitas pendukung seluas 700 hektare, dibangun di atas lahan seluas 2.253 hektare. Fasilitas tersebut juga merupakan salah satu fasilitas pemurnian bijih nikel terbesar di Indonesia, setelah Morowali.

Perusahaan ini, telah melakukan ekspor perdana mineral hasil olahan (NPI) sebanyak 7.733 metrik ton dengan tujuan Republik Rakyat Tiongkok pada 2017 lalu. Realisasi investasi PT VDNI saat ini meliputi pabrik pengecoran dan peleburan Nickel Pig Iron (NPI) yang memiliki kadar nikel antara 10 hingga 12 persen. Saat ini, VDNI memiliki jumlah produksi 15 tungku Rotary Kiln-Electric Furnance (RKEF).

Penulis: Dedy/SH

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.