banner 728x250

Launching BSI, Sekda Konawe Ajak Masyarakat Ubah Sampah Jadi Rupiah

banner 120x600
banner 468x60

UNAAHA, SULTRAHEADLINE.COM – Demi meningkatkan kesadaran akan krusialnya menjaga lingkungan dan mengelola sampah, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) melaunching Bank Sampah Induk (BSI) di pasar Asinua, Kecamatan Unaaha, Rabu (20/1/2021). Kegiatan launching BSI ini dihadiri langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Dr.Ferdinand, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Ilham Jaya, Camat Unaaha Widia Sastrawati, Owner Bank Sampah Bumi Mepokoaso, Aswan serta Kepala Pasar Asinua.

Dalam kesempatan itu, Ferdinand menjelaskan, Sampah merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah daerah dengan masyarakatnya untuk saling menjaga lingkungan agar tetap menjadi bersih dan sehat. Dirinya mengakui, memang sulit untuk merangkul masyarakat agar senantiasa berperan aktif menjaga lingkungan. Tapi dengan hadirnya BSI ini diharapkan masyarakat akan makin termotivasi untuk menjadikan sampah sebagai rupiah.

banner 325x300

Mantan Kepala BPKAD Konawe itu berharap pengelolaan sampah melalui mekanisme Bank Sampah dapat membuat masyarakat Konawe semakin peduli terhadap kebersihan lingkungan. Dan yang terpenting lagi adalah bagaimana masyarakat menjadi terbiasa menjadikan sampah bisa bernilai ekonomis.

“Harapan kita, mudah-mudahan bank Sampah ini bisa memiliki banyak manfaat diantaranya lingkungan menjadi bebas sampah dan juga menjadi sumber pendapatan baru masyarakat sehingga bisa menjadi salah satu contributor peningkatan pertumbuhan ekonomi di Konawe,” harapnya.

Menurutnya, dengan hadir BSI tersebut sangat baik dan dapat menjadi landasan serta membuka mindset masyarakat tentang bagaimana cara mengelola sampah rumah tangga menjadi nilai jual dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Disamping itu, hadirnya BSI ini diharapkan mampu menguraikan sampah sejak dari lingkungnan terkecil yaitu keluarga, mengatasi masalah dengan mengetahui cara-cara ramah lingkungan.

“Setiap keluarga bisa memanfaatkan sampah yang ada di sekitar menjadi nilai bermanfaat.
Teknisnya nantinya, masyarakat bisa memilah sampah dari rumah, di bedakan antara sampah organik dan non organik. Nanti di timbang, dan di konspersi menjadi uang,” terangnya.

Sementara itu, Kepala DLH Konawe, Ilham Jaya menjelaskan, saat ini Bank Sampah sudah dibuka di beberapa tempat diantaranya, sekitaran perkantoran Pemda, Kecamatan Pondidaha, Morosi, Wonggeduku, Sampara, Wonggeduku Barat, dan Abeli Sawa. Adapun jenis sampah yang dapat diterima di bank sampah antara lain, plastik seperti kursi, minuman kemasan dan sebagainya, kemudian logam seperti besi, tembaga, dan aluminium serta berbagai botol minuman kaca.

“BSI ini punya alat penampungan sampah baik yang organik maupun non-organik, serta fasilitas pengolahan sampah organik menjadi kompos, alat press dan pencacah sampah non-organik. Di sini juga kami ada fasilitas untuk membuat pupuk kompos dari limbah rumah tangga. Kami berharap ini bisa berjalan efektif ke depannya,” jelasnya.

Ilham menuturkan, berdasarkan data yang dihimpun DLH jumlah produksi sampah rumah tangga di Konawe tiap tahunnya mencapai 40 ribu ton. Produksi sampah terbanyak ada di kota Unaaha. Jadi diharapkan dengan adanya bank sampah yang tersebar di sejumlah kecamatan, sampah yang sampai di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) tidak sebanyak itu lagi. Dalam artian, sebagian sampah telah dipilah masyarakat untuk kemudian ditimbang dan bernilai ekonomis.

“Kita berharap kedepannya agar sampah-sampah di Konawe bisa teris berlitang. Dan yang sekitar 40 ribu ton itu juga sudah berkurang, karena sebagiannya sudah ditimbang yang selanjutnya akan dikirim ke Surabaya, tempat pabrik pengolahan sampah,” tutupnya. (Adv)

Penulis: Dedy/SH

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.