UNAAHA, SULTRA HEADLINE.COM. Masyarakat Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), harus menyambut gembira pendirian kampus Politeknik di Kecamatan Morosi. Bukan dipolemikkan.
Pasalnya, pendirian kampus itu diinisiasi dari pemerintah daerah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) di bidang tekhnik perindustrian, khususnya di Konawe.
Hal itu dikatakan Kabag Humas dan Protokoler Konawe Sukri Nur melalui via telepon , Minggu (31/10/2020). Menurutnya, pendirian kampus Politeknik di wilayah konsesi pertambangan itu merupakan hasil kerja keras dan kekompakkan dari elit pemerintah daerah, utamanya kepada Bupati Kery Saiful Konggoasa dan Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara.
“Selama menjabat menjadi pemimpin di daerah lumbung beras ini , mereka selalu kompak dalam urusan pemerintahan membangun Konawe baik di bidang fisik maupun non fisik (SDM), salah satu contohnya tentang pendirian kampus Politeknik ini,” papar Sukri.
Sukri menjelaskan, Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa memiliki tekat kuat untuk mendirikan kampus Politeknik sampai harus berbolak-balik ke Jakarta menemui penjabat negara, diantaranya Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi RI, Luhut Binsar Pandjaitan. Dengan materi perencanaan yang sudah begitu matang.
Karena materi itu telah dibahas tuntas melalui rapat-rapat rutin, bersama Wakil Bupati Gusli Topan Sabara dan Sekretaris Kabupaten (Sekab) Ferdinan Sapan. Serta beberapa Organisasi Perangkat Daerah (OPD) setempat yakni Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP), Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud), Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda), serta Bagian Hukum dan Keuangan Sekretariat Daerah (Setda) Konawe.
“Dinas terkait memberikan pertimbangan tekhnis sesuai dengan bidangnya dan nantinya juga akan bertugas membantu menyelesaikan dalam urusan tertentu sesuai tekhnisnya secara terkoordinasi saat proses pembangunan kampus tersebut. Dan menunjuk Sekab Ferdinan Sapan sebagai Ketua tim percepatan pembangunan kampus Politeknik. Sedangkan Bupati Kery Saiful Konggoasa didampingi Wakilnya Gusli Topan Sabara sebagai juru loby ke pusat. Jadi semuanya sudah matang , materi dan tugas sudah terstruktur dan sistematis,” terangnya.
Saat itu, kata Sukri, Bupati Konawe Kery sangat optimis , bahwa selain materi -materi yang akan dipaparkannya sangat rasional untuk kemajuan daerah dan negara , disisi lain , Kery yakin perencanaan itu dapat terealisasi karena memiliki hubungan emosional yang baik dengan Menteri Luhut. Sehingga menjadi peluang besar baginya (Kery) untuk melobi pendirian kampus ini.
Pertimbangan lain mengapa harus menemui pemerintah pusat, lanjutnya, karena melalui kewengan pusat itu, perusahaan yang sedang menjalankan usahanya di Konawe ini di bidang pemurnian nikel akan mudah diintervensi.
“Setelah beberapa kali melakukan pertemuan di Jakarta, pada akhirnya disahuti oleh pemerintah pusat,. Dan pusat langsung menindaklanjuti,” terangnya.
Ia mengaku, hasil tindaklanjut dari pertemuan itu, pada akhirnya kampus Politeknik di areah kawasan megah industri PT. VDNI direalisasi.
Acara ceremonial pembukaan pembangunan kampus Politeknik digelar oleh pihak perusahaan, pada Kamis (29/10) lalu ,dilaksanakan di lokasi kawasan Mega industri dengan dirangkaikan peletakkan batu pertama. Selain jajaran tertinggi menjemen PT. VDNI, juga hadir dari unsur Pemkab setempat. Sementara Bupati Kery Saiful Konggoasa yang tidak berkesempatan hadir diwakili oleh Wakilnya Gusli Topan Sabara.
“Kehadiran pak Wabup (Gusli) atas arahan dari Pak Bupati (Kery). Jadi mereka memang sudah membagi tugas kerja,” terangnya.
Kegiatan seremonial ini , tambah mantan Kabid Dikdas Dikbud Konawe ini, merupakan momentum awal pembangunan kampus tersebut. Bahkan direncanakan dikerjakan dengan waktu yang cepat, selama enam bulan medatang yakni sampai April 2021 nanti.
Aggaran pembangunan Rp 20 Miliar , dengan konstruksi 3 lantai. Namun Sukri tidak menyebut luas lahan kawasan kampus itu.
Kampus itu berdiri dalam payung swasta yayasan Andre dan Tony, merupakan bagian dari komisaris PT. VDNi. Namun meski demikian , pendirian kampus itu tetap berdiri atas inisiatif dari Pemkab setempat.
Ia mengatakan, alasan Pemkab mengagas kampus Politeknik ini , supaya dapat menjadi wadah dimana masyarakat Konawe dapat menimbah ilmu dan keterampilannya di bidang kerja yang selama ini banyak dibutuhkan perusahaan. Supaya para Tenaga Kerja Lokal (TKL) bisa bersaing kompetitif dengan tenaga kerja luar.
Problemnya, selama ini , para TKL keterbatasan dengan ilmu dan skil . Sehingga memberikan peluang dari tenaga kerja luar untuk masuk mengisi devisi-devisi strategis di lingkungan kerja perusahaan.
“Besar harapan pak bupati. Supaya masayarakat dapat memanfaatkan baik kampus ini. Karena dengan berdirinya kampus ini dipastikan , sumber daya manusia (SDM) di Konawe bisa lebih baik. Sehingga serapan Tenaga kerja luar bisa diminimalisir , lantaran semua devisi yang dibutuhkan perusahaan sudah bisa diisi oleh masyarakat lokal dengan kompetensi yang lebih baik,” tuturnya.
“Insyallah, kampus ini merupakan impian masyarakat Konawe ,yang berusaha direalisasi pemerintah daerah,” katanya. (B)
Penulis : Ibas
Editor : Red