banner 728x250
Konawe  

Progam Sejuta Sapi Sukses, Kini Produksinya Tembus 84 Ribu Ekor

banner 120x600
banner 468x60

UNAAHA, Sultra Headline.com- Program Sejuta Ekor Sapi  yang menjadi salah satu prioritas Konawe Gemilang di  era Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa kian menunjukan progres yang maksimal.

Pasalnya, sejak program pengembangan bidang peternakan ini digalakkan pada 2018 silam, itu terus mengalami peningkatan produksi dari tahun ke tahun.
Bahkan saat ini, jumlah populasi sapi di Konawe meningkat sudah dapat menembus 84 ribuan ekor yang tersebar di seluruh wilayah basis pembinaan peternakan di Konawe.

banner 325x300

Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa mengatakan, persoalan peternakan di Konawe masih menjadi prioritas. Apalagi selain sebagai daerah lumbung beras, ia juga punya obsesi besar menjadikan Konawe sebagai sentra penghasil daging terbesar di Sultra. Terlebih, permintaan pasokan daging tak bisa lepas dari tingginya kebutuhan manusia.

“Inilah yang kita terus lakukan. Kelompok ternak sapi di Konawe ini jumlahnya ratusan. Ini yang akan terus kita bantu untuk program inseminasi buatan (IB), termasuk metode kawin alami (KA),” terang Kery Saiful Konggoasa.

Kery menuturkan, potensi unggulan disektor peternakan, juga sengaja dimaksimalkan untuk meningkatkan daya saing daerah. Sebab itu, sejak 2018 atau tahun pertama menjabat Bupati Konawe untuk periode kedua, dirinya langsung tancap gas menggenjot populasi sapi lewat program IB.

“Sektor pertanian dan perikanan, juga kita maksimalkan. Sebab, potensi lokal ini berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi di Konawe,” ujar Bupati Konawe dua periode itu.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Konawe, Jumrin mengemukakan, populasi sapi di Konawe pada tahun 2022, mengalami peningkatan hingga 12 ribu ekor. Katanya, peningkatan populasi sapi itu tak lain berkat program IB. Termasuk, sebagian yang berasal dari hasil perkawinan alami.

“Tahun 2021 jumlah populasi sekitar 72 ribu ekor. Pada akhir Desember 2022, naik menjadi mencapai 84 ribu ekor yang tersebar di beberapa kecamatan,” beber Jumrin.

Jumrin menerangkan, sejak dicanangkan ditahun 2018, program sejuta ton daging sapi diimplementasikan pemkab Konawe dengan mendatangkan bibit sapi berkualitas dari luar negeri. Selanjutnya, bibit sapi jenis Brahman, Limosin dan Ongole tersebut, dikembangkan di Konawe lewat metode IB dan KA. Katanya, proses pembuntingan sapi lewat metode IB, memakan waktu selama 9 bulan. Ia pun menyebut, tidak semua sapi betina produktif di Konawe bisa dijangkau metode kawin suntik. Terutama, ternak yang berada pada wilayah yang sulit dijangkau petugas IB.

“Diantaranya, ternak di Kecamatan Asinua, Latoma dan Routa. Proses kawin ternak sapi pada wilayah itu masih alami,” imbuhnya.

Jumrin membeberkan, dari hampir 84 ribu populasi sapi di Konawe, terdapat 25 ribu indukan sapi betina produktif. Ia pun mengemukakan, untuk mempermudah peternak, pihaknya telah menyalurkan bibit hijauan (pakan ternak). Termasuk, mengawal keamanan serta kesehatan ternak.

“Untuk tenaga ahli IB di Konawe sudah sangat mumpuni karena telah mendapatkan sertifikat International Organization for Standardization (ISO) di Singosari dan Lembang. Kendala kami saat ini cuma belum bisa mencegah perdagangan sapi keluar daerah. Sebab, saat ini market sangat terbuka dan harga di luar itu lebih tinggi,” tandasnya.

Penulis : Ibas

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.