banner 728x250
Konawe  

Delapan Langkah Konvergensi Pemkab Konawe Turunkan Stunting

banner 120x600
banner 468x60

UNAAHA, SULTRAHEADLINE. COM. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe ikuti penilaian 8 aksi konvergensi penurunan stunting yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Bidang Rencana Strategis (Renstra), Dinas Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Konawe, Edwar Ariano mengatakan, 8 aksi konvergensi penurunan stunting meliputi analisis situasi, rencana kegiatan, rembuk stunting, peraturan pendukung, pembinaan kader pembangunan manusia, sistem manajamen data, pengukuran dan publikasi, review kinerja tahunan.

banner 325x300

“Di Kabupaten Konawe masih sementara berjalan,” jelasnya.

Ia menambahkan upaya mencegah dan menurunkan kasus stunting di Kabupaten Konawe dilakukan secara terpadu dengan melibatkan peran pemerintah desa dan SKPD terkait.

Ia mengungkap Pemerintah Kabupaten Konawe juga mendorong keterlibatan pihak eksternal melalui aksi inovasi yang digagas melalui “orang tua asuh stunting”.

“Kongkritnya para stakeholder yang terlibat masing-masing memberikan pendampingan pada masyarakat kategori stunting,” ungkapnya.

Lanjut Edwar, pendampingan pada masyarakat bisanya dalam bentuk memberikan tambahan makanan bergizi setiap bulannya dan lain-lain.

“Kemudian Pemerintah Desa didorong untuk terlibat aktif dalam usaha pencegahan dan penurunan stunting melalui intervensi Dana Desa,” tambahnya.

Ia menjelaskan untuk beberapa SKPD seperti Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas TPHP, Dinas Perikanan, Dinas PU, Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Peternakan, Dinas Koperindag, Dinas KB dan Pemberdayaan Perempuan juga sudah melakukan aksi-aksi pencegahan dan penanganan stunting berdasarkan kewenangannya masing-masing.

Sementara itu, Kepala Bappeda Sultra, selaku Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) J. Robert menyampaikan, penilaian kinerja ini bertujuan untuk mengukur tingkat kinerja pemerintah daerah kabupaten/kota dalam pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan stunting.

Robert menambahkan, kegiatan ini sekaligus sebagai media untuk mengingatkan kabupaten/kota bahwa ada prioritas nasional yang harus dikerjakan bersama-sama.

“Karena kita tahu bahwa target RPJMN tahun 2024 Indonesia harus prevalensi stunting harus di bawah 14 persen. Untuk Sultra di tahun 2022 baru di angka 27,7 persen, memang perlu kerja keras yang harus kita bangun. Targetnya kita setiap tahun harus mampu menurunkan di angka 3 sampai 4 persen, ” tutupnya.

Penulis : Dedy/SH

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.