banner 728x250

Cegah Stunting, Pemkab Konawe Maksimalkan Program KB

banner 120x600
banner 468x60

UNAAHA.SULTRAHEADLINE.COM. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3A dan KB) terus melakukan kampanye program keluarga berencana (KB).

Upaya ini dilakukan untuk memaksimalkan penetrasi penggunaan alat Keluarga Berencana (KB) kepada masyarakat di daerah itu. Hal ini juga merupakan salah satu upaya dalam menjalankan program pencegahan Stunting yang dicanangkan Pemerintah Pusat.

banner 325x300

Wakil Bupati (Wabup) Konawe, Gusli Topan Sabara (GTS) menyampaikan mengenai pentingnya sebuah perencanaan dalam keluarga dan pentingnya peran orang tua di masa sekarang. Menurutnya, Program KB itu bukan hanya dua anak cukup, tapi juga tentang pendidikan, kesejahteraan keluarga dan perencanaan ke depan.

“Mengoptimalkan program KB merupakan salah satu upaya untuk membantu kegiatan pemerintah daerah dan pemerintah pusat, dalam menekan angka kelahiran agar perekonomian masyarakat dapat berjalan dan berkembang,” jelasnya, usai acara Launching Program Pendataan Keluarga 2021, di kediamannya Kamis (01/04/2021).

Pasangan Kery Saiful Konggoasa itu mengharapkan kepada masyarakat Kabupaten Konawe, untuk lebih menyadari pentingnya penggunaan KB. Karena Program ini tidak hanya bermanfaat untuk pengendalian jumlah penduduk, tetapi juga terkait dengan perencanaan kesejahteraan keluarga.

“Kami mengingatkan keluarga agar tetap ber-KB. Jika tidak, maka kehamilan tidak diinginkan akan bertambah dan meningkatkan jumlah stunting. Kita tidak bisa sekedar melahirkan anak, tumbuh kembang seseorang dimulai dari bayi hingga balita karena hal itu akan berpengaruh pada pertumbuhan fisik, mental dan kecerdasan intelektual. Karena kalau anak-anak kuat intelektual maka mental mereka juga akan kuat,” tuturnya.

Sementara itu, Kepala DP3A dan KB Konawe, Daud Sirupa mengharapkan kepada masyarakat untuk tidak salah berpersepsi, karena tujuan dilaksanakannya program KB bukan untuk melarang melahirkan tetapi untuk mengatur kelahirannya. Karena jika tidak diatur kelahirannya, kondisi sekarang banyak anak- anak yang tidak terawat pertumbuhannya.

“Pentingnya pengaturan kelahiran untuk meminimalisasi angka kematian ibu dan bayi saat proses persalinan. Mengatur jarak kelahiran juga perlu, karena jarak yang tidak terlalu dekat memungkinkan anak untuk mendapatkan asupan gizi dan kasih sayang yang cukup, serta dapat mencegah Stunting,” terangnya.

Saat ditanya berapa jumlah penderita Stunting di Kabupaten Konawe, dirinya tidak tahu secara jelas, dengan alasan pendataannya dilakukan oleh petugas- tugas medis yang ada di Kecamatan, dalam hal ini merupakan wewenang dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Konawe.

“Untuk Data Stunting pada tahun 2021 ini yang tahu persis itu Dinkes karena mereka yang melakukan pendataan, tapi kami tetap melakukan berkoordinasi dengan mereka,” tutupnya.

Penulis: Dedy/SH

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.