banner 728x250

Wabup Launching Program Geser Seribu Dikbud Konawe

banner 120x600
banner 468x60
Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara bersama Kepala Dikbud Suryadi dan sejumlah kepala sekolah zona I Program Geser 1.000 usai acara launching. Foto. Ibas/ SH.

UNAAHA, SULTRA HEADLINE.COM. Wakil Bupati Konawe , Sulawesi Tenggara (Sultra), Gusli Topan Sabara meresmikan agenda launching program Gerakan Sedekah Sehari (Geser) 1.000 Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konawe.

Kegiatan tersebut dilaksanakan di SMPN 1 Sampara, Jumat (7/7/2020). Hadir Kepala Dikbud Suryadi , Asisten III Setda Konawe Ikhsan Saranani, Direktur BPR  Bahteramas Ahmad , dan sejumlah kepala sekolah (Kepsek) zona I dan sejumlah siswa setempat di 7 kecamatan setempat.

banner 325x300

“Ini merupakan program inovasi yang sangat ideal . Jika program tersebut berjalan maksimal maka yakin dan percaya bisa meruduksi kendala-kendala dalam pelayanan peningkatan mutu pendidikan di Konawe,” papar Gusli.

Dikatakannya, program Geser seribu selaras dengan visi-misi yang telah dituangkan  dalam program kabupaten (Pemkab) yakni memberantas kemiskinan di tanah leluhur bumi Konawe ini. Atas dasar itu, kata dia , Pemkab sangat mendukung dan mengapresiasi dicetuskannya program Geser 1.000 di lingkup pendidikan daerah setempat.

Ia mengatakan, sengaimana dengan semangat program Geser 1.000 ini yakni menggerakkan aksi sosial dengan mengedukasi para peserta didik berjiwa dermawan membantu peserta didik lainnya yang kurang beruntung dari sisi ekonomi untuk dapat meneruskan sekolahnya.

“Uang sebesar Rp. 1.000 bisa sangat kecil nilainya bagi yang mampu. Tetapi sangat akan bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan. Sehingga dengan mengoptimalkan sumbangan dari masyarakat ini, maka saya pastikan tidak akan ada lagi masyarakat yang tidak melanjutkan sekolahnya,” jelasnya.

Dikatakannya, dengan mengoptimalkan sumber daya di masyarakat ini, maka potensi mengakomodasi sejumlah siswa kurang mampu untuk mendapatkan bantuan pendidikan akan lebih efektif.

“Sumber daya yang terkelola dari hasil sumbangan masyarakat akan lebih besar ketimbang mengharapakan sumber keuangan negara (APBD dan APBN). Sehingga penerima bantuan tidak akan terbatas. Dan seluruh siswa yang membutuhkan dapat tersalurkan merata sampai di sejumlah pelosok daerah Konawe,” ujarnya.

Gusli menambahkan, supaya dalam pelaksanaan program  Geser 1.000 ini dapat mengedukasi dan membangkitkan semangat sosial untuk berempati dengan lingkungan sekitarnya.

“Insyallah, Pemkab kedepannya juga akan mengadopsi program ini dengan menerapkan di sejumlah kehidupan masyarakat pada umumnya,” katanya.

Sementara Kepalad Dikbud Konawe, Suryadi mengatakan,
Sebenarnya program Geser 1.000 sudah mulai digaungkan pada Juli lalu yakni dengan mengkonsulidasikan program ini kepada pimpinan daerah, Forkominda, komunitas sosial dan internal Dikbud Konawe yakni mulai dari staf sampai pada satuan unit pendidikan.

“Alhamdullilah semuanya sangat mendukung. Dan setelah semuanya telah rampung maka kita sepakati di awal Agustus ini mulai  dilaunching,” katanya.

Dikatakannya, untuk agenda launching dilakukan sesuai zona yang telah dibagi menjadi 5 zona. Hal ini karena pihaknya masih menerapkan standr prokoler kesehatan covid.

“Jumlah kecamatan di Konawe berjumlah 29 Kecamatan. Dan dianggap tidak efektif dilakukan serentak dalam satu tempat. Sehingga kami membagi dalam sistem zonasi,” paparnya.

Ia mengatakan, dalam launching perdana ini di zona 1 , pihaknya mengumpulkan kepala sekolah dan guru   di 7 kecamatan , dan beberapa siswa perwakilan . Tujuannya untuk mensosialisasikan dan memperkenalkan tekhnis program tersebut.

Sedangkan tekhnisnya, kata dia, setelah lauching ini setiap satuan pendidikan akan menyiapkan kotak amal . Kotak amal tersebut merupakan wadah khusus untuk sumbangan program Geser 1.000 ini.

“Kemudian sebelum masuk proses belajar mengajar atau sebelum apel pagi. Maka siswa akan diarahkan untuk mengisi kotak tersebut tapi bagi yang bersedia, utamanya bagi siswa yang mampu ,” jelasnya.

“Sedangkan bagi sekolah yang belum menerapkan sistem klasikal. Maka guru atau petugas yang ditunjuk mengumpulkan sumbangan itu mertandang langsung ke rumah siswa yang mampu. Dan sistem ini sudah ada beberapa sekolah yang sudah mulai berjalan sejak dua hari yang lalu,” paparnya.

Ia mengaku, setelah launching ini, maka akan dilaksanakan di zona berikutnya. Sehingga dipastikan pada Agustus ini seluruh sekolah sudah mulai melaksanakan program ini.

Dikatakannya , untuk sumbangan yang dikumpulkan seluruh satuan pendidikan di awal Agustus ini akan dikumpulkan pada awal September mendatang. Kemudian dimasukan dalam rekening khusus oleh bank yang telah menandatangani MoU ini yakni BPR Bahterhmas dan Bank Sultra.

“Dan pada September itu juga akan disalurkan bantuan pendidikan yang sasarannya siswa yang kurang mampu dan berprestasi di seluruh sekolah  dengan jumlah 346 orang , tersebar di 275 SD dan 65 SMP di Kabupaten Konawe,”katanya.

“Jadi untuk penyaluran bantuan perdana ini, setiap sekolah ada satu orang perwakilan yang akan mendapat bantuan pendidikan tesebut,” tutupnya. (Adv)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.