
UNAAHA, SULTRA HEADLINE.COM. Di tengah pesatnya laju industri nikel di Sulawesi Tenggara, muncul sebuah model kolaborasi yang patut dicontoh. Momentum penyerahan hibah perlengkapan pelatihan dari PT Obsidian Stainless Steel (OSS) kepada Balai Latihan Kerja (BLK) Konawe pada Jumat (07/11/2025) bukan sekadar aksi Corporate Social Responsibility (CSR), melainkan sebuah investasi strategis yang merombak cara menyiapankan Sumber Daya Manusia (SDM) lokal.
Hibah yang diserahkan PT OSS, sebuah perusahaan pemurnian nikel raksasa, memiliki nilai fungsional yang tinggi. Bukan sekadar alat tulis atau komputer, bantuan tersebut meliputi genset, peralatan teknis (tools), hingga alat berat jenis loader.

Dengan adanya peralatan kelas industri ini, BLK Konawe kini memiliki ‘laboratorium’ praktik yang sesungguhnya. Peserta pelatihan di BLK, yang berfokus pada bidang pengelasan (welder), mekanik, dan operator alat berat, tidak lagi belajar dari buku teori semata. Mereka kini dapat mengoperasikan alat yang sama persis dengan yang mereka temui di area pabrik atau tambang.
“Kita ingin anak-anak muda Konawe tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pelaku utama dalam kemajuan industri di daerah kita sendiri,” ujar Bupati Konawe, Yusran Akbar, saat menerima hibah tersebut.
Pernyataan Bupati ini menggarisbawahi ambisi Pemkab Konawe untuk mengubah stigma bahwa pertumbuhan industri hanya menguntungkan pendatang. Melalui BLK yang kini dilengkapi secara optimal, pemuda Konawe dipastikan akan menjadi pemain kunci dalam rantai industri nikel.

Menurut Yusran, komitmen Pemkab untuk meningkatkan kualitas SDM lokal harus terpenuhi. Olehnya, BLK akan menjadi pusat unggulan yang mampu mencetak tenaga kerja siap pakai, mengurangi angka pengangguran, dan meningkatkan kesejahteraan.
Faktanya, perusahaan smelter ini selama menjalankan usahanya di Konawe mengalami tantangan besar dalam merekrut tenaga kerja terampil yang sesuai dengan standar industri mereka. Sehingga dengan melengkapi fasilitas BLK, PT OSS secara tidak langsung menciptakan kolam talenta yang sudah teruji dan sesuai kebutuhan operasional mereka di Morosi.

Ditempat yang sama, Perwakilan manajemen PT OSS, Ahmad Riat, menegaskan bahwa investasi terbesar perusahaan adalah pada peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal ini menunjukkan pergeseran paradigma bahwa CSR tidak lagi hanya berfokus pada sumbangan uang, tetapi pada pengembangan kapabilitas yang berkelanjutan.
Ia mengaku, dengan model kolaborasi PT OSS dan Pemkab Konawe ini menawarkan harapan yang jelas tentang masa depan industri di daerah dapat dikendalikan dan diisi oleh tenaga-tenaga muda lokal yang terampil dan berdaya saing global. “Ini adalah langkah konkret Konawe untuk memastikan bahwa kekayaan alamnya menghasilkan kesejahteraan yang merata bagi seluruh masyarakatnya,” katanya. (Pariwara)


















