
UNAAHA, SULTRA HEADLINE.COM. Lurah Bose-Bose, Kecamatan Wawotobi, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara , Sofian, angkat bicara soal pemberitaan yang menuding dirinya bersikap arogan kepada oknum wartawan yang hendak mengambil dokumentasi proyek pekerjaan drainase di wilayahnya.
Dimana dalam pemberitaan beberapa media online lokal menyebut, dirinya sengaja membawa preman untuk menghalangi oknum wartawan saat meninjau proses pekerjaan drainase tersebut.
Ia menilai pemberitaan itu tidak mencerminkan kaidah jurnalistik yang berimbang.
“Itu bukan preman. Mereka warga (tukang) yang sedang bekerja membuat drainase. Jadi tuduhan itu sudah mencemarkan nama baik warga saya,” ujar Lurah saat dikonfrimasi ,Jumat (23/05/2025).
Sofian menjelaskan, kronologis sebenarnya itu terjadi di siang hari. Saat itu, lanjutnya, ia sedang beraktivitas seperti biasa. Kemudian mendapat telepon dari para pekerjanya di lapangan, yang melaporkan adanya seseorang mengaku wartawan datang ke lokasi proyek meninjau dan melakukan dokumentasi.
“Saya dihubungi karena katanya ada wartawan datang dan bertanya-tanya soal pekerjaan. Maka saya ke lokasi. Di lapangan, orang itu bilang sedang mengawasi proyek drainase,” ujarnya.
Setibahnya di lokasi pekerjaan drainase itu, ia kemudian bertemu dengan oknum yang mengaku wartawan itu. Berdiskusi sembari menanyakan identitas lembaganya. Namun yang bersangkutan tidak memberikan keterangan jelas terkait identitas kelembagaannya.
Namun meski demikian, kata Sofian, ia tetap mejelaskan kepada oknum wartawan bahwa sekiranya bahwa proyek pekerjaan drainase masih dalam tahap pembangunan yang dikerjakan secara bertahap.
“Saya bilang. Kalau pun ada kesalahan dalam pengerjaan, nanti Dinas terkait yang akan mengevaluasi. Bukan langsung menuding pekerjaan itu salah,” katanya.
Terkait dengan itu, ia membantah keras tudingan bahwa ia bersikap arogan. Dan telah menghalangi tugas jurnalis. Karena seharusnya, jurnalis dalam menjalankan tugasnya harus menempuh cara-cara profesional , sebagaimana yang diatur dalam prinsip dan etika jurnalis.
“Dia tidak memakai ID card, datang naik motor sambil membonceng seorang perempuan. Dia tidak memperkenalkan diri secara resmi, tidak juga melakukan klarifikasi soal proyek drainase. Hanya datang, memotret, lalu bilang mengawasi,” ujar Lurah Bose-Bose.
Penulis: admin