(Opini Khusus Terkait dengan Pelaksanaan Pelatihan Jarak Jauh (PJJ)
Oleh: Jumasran, S.Pd.,MH
Penghulu Pada KUA Kecamatan Wawotobi
Di tengah kemajuan teknologi yang pesat, kegiatan menuntut ilmu jarak jauh menjadi alternatif yang semakin banyak diminati. Namun, di balik kemudahan tersebut, terdapat nilai-nilai luhur yang tidak boleh dilupakan, yaitu berkah ilmu dan keutamaan dalam menuntut ilmu.
Berkah Ilmu dan Keutamaan Menuntut Ilmu
Sebagai generasi penerus, kita perlu memahami bahwa mencari ilmu tidak hanya sekadar mengejar gelar atau nilai yang tinggi. Lebih dari itu, menuntut ilmu adalah proses pembentukan karakter dan pengabdian kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah SWT akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim) Hal ini menunjukkan bahwa terdapat berkah dan keutamaan yang luar biasa dalam menuntut ilmu.
Adab Menuntut Ilmu
Dalam konteks ini, adab menuntut ilmu menjadi sangat penting, di mana murid harus menempatkan diri sebagai pihak yang mencari dan belajar dari guru yang dipandang memiliki kapasitas ilmiah dan spiritual yang mumpuni. Imam Al-Ghazali dalam kitabnya Ihya Ulumuddin menyatakan bahwa “Seorang murid harus menghormati guru, mempercayainya dan meyakini bahwa ia adalah sumber pengetahuan dan keberkahan.” Hal ini sejalan dengan hadits Rasulullah SAW yang menyatakan, “Barangsiapa yang ingin mulia, maka hendaklah ia menghormati ilmu dan ahli ilmu.” (HR. Ad-Dailami)
Menuntut Ilmu di Era Digital
Melalui pemahaman akan berkah ilmu dan keutamaan menuntut ilmu yang didasari adab yang baik, diharapkan mahapelajar yang menempuh pembelajaran jarak jauh dapat memperoleh manfaat yang lebih luas, tidak hanya dari segi intelektual, tetapi juga spiritual. Dengan demikian, kemajuan teknologi dapat sejalan dengan penanaman nilai-nilai luhur dalam menuntut ilmu.
Di era digital saat ini, menuntut ilmu jarak jauh menjadi alternatif yang semakin diminati. Namun, kita harus tetap menjaga nilai-nilai luhur dalam proses pembelajaran, yaitu berkah ilmu, keutamaan menuntut ilmu dan adab dalam menuntut ilmu. Dengan demikian, kemajuan teknologi dapat berjalan beriringan dengan pengembangan karakter dan spiritual pelajar atau penuntut ilmu.
Dalam konteks pembelajaran jarak jauh atau Pelatihan Jarak Jauh (PJJ) di era digital, terdapat beberapa hal yang perlu dipertimbangkan terkait adab menuntut ilmu dimana murid mencari guru:
- Pergeseran paradigma: Era digital telah mengubah cara kita memperoleh dan menyebarkan ilmu pengetahuan. Kini, informasi dan sumber-sumber ilmu pengetahuan dapat diakses dengan lebih mudah, sehingga pelajar memiliki lebih banyak kesempatan untuk “mencari” ilmu.
- Peran guru sebagai fasilitator: Meskipun murid dapat “mencari” ilmu secara mandiri, peran guru tetap penting sebagai fasilitator yang mengarahkan, membimbing dan memfasilitasi proses pembelajaran. Guru dapat membantu pelajar menavigasi sumber-sumber informasi yang tersedia dan memberikan bimbingan.
- Pentingnya interaksi dan bimbingan: Walaupun pembelajaran jarak jauh mengurangi interaksi tatap muka, upaya tetap perlu dilakukan untuk menjaga hubungan dan bimbingan antara guru dan murid. Teknologi komunikasi dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi interaksi yang lebih dekat.
- Tanggung jawab belajar: Dalam konteks PJJ, pelajar memiliki tanggung jawab yang lebih besar untuk mengelola proses belajarnya sendiri. Pelajar harus aktif mencari, mempelajari dan mendalami materi pembelajaran.
- Keseimbangan antara murid dan guru: Meskipun murid memiliki peran yang lebih aktif dalam mencari ilmu, peran guru tetap penting dalam menyediakan materi, memberikan umpan balik dan memastikan ketercapaian tujuan pembelajaran.
Dengan demikian, adab menuntut ilmu di era digital tetap menekankan pada peran aktif murid dalam mencari ilmu, namun tetap membutuhkan bimbingan dan fasilitasi dari guru. Keseimbangan antara inisiatif murid dan peran guru sangat penting untuk menjaga kualitas pembelajaran jarak jauh yang efektif. Pelajar tetap harus mengedepankan kesopanan, kelembutan dalam komunikasi dan menyampaikan informasi serta saling menghargai baik antar peserta maupun dengan pemateri.
