
TIRAWUTA, SULTRAHEADLINE.COM. PJ Bupati Kolaka Timur Abdul Azis SH melakukan secara simbolis peletakan batu pertama untuk program pembangunan Mck Individual di Kelurahan Poli-Polia Kecamatan Poli-polia tahun anggaran 2022 ini, Selasa (11/10/2022).
Dalam kegiatan ini turut hadir Anggota DPRD Kabupaten Koltim Fraksi Partai Gerindra Arham Said, S.Sos, Asisten pemerintahan, Kepala OPD dan Bagian Lingkup Pemda Koltim, Camat Poli-polia beserta jajarannya, Danramil 1412-01 Tirawuta, Kapolsek Lambandia bersama jajarannya, lurah dan kepala desa se-Kecamatan Poli-polia, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Tokoh Masyarakat, Tokoh Pemuda Kecamatan Poli-polia, Serta Insan Pers.
Dalam kesempatan itu, PJ Bupati Koltim Abdul Azis SH menyampaikan, apresiasianya terhadap seluruh jajarannya yang telah bersinergi dengan baik atas terselenggaranya program tersebut.

Bahwa , Mck individu merupakan sarana fasilitas umum yang disediakan pemeringah untuk digunakan bersama oleh beberapa keluarga untuk keperluan mandi, mencuci, dan buang air di lokasi permukiman tertentu yang dinilai berpenduduk cukup padat dan tingkat kemampuan ekonomi rendah.
Mengenai dengan pembangunan Mck individual ini , kata dia, bahwa program tersebut bersumber dari APBD Koltim ini, supaya dapat dijaga, dipelihara dan dimanfaatkan dengan baik sebagaimana fungsinya . Bahwa tujuan dari program ini supaya derajat kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Koltim semakin membaik dan meningkat.
“Bagi desa/kelurahan yang mendapatkan program Mck individual ini, agar betul-betul memanfaatkan sarana yang terbangun, memelihara nan menjaganya agar tetap terpelihara secara berkelanjutan. Karena saya sakin dan percaya kita semua yang hadir di tempat ini memiliki komitmen untuk bersama-sama membangun daerah Koltim menuju masyarakat yang sejahterah,” katanya.

PJ Bupati Kolaka Timur Abdul Azis SH menambahkan, bahwa perlu diketahui bahwa hasil Studi Status Gizi Indonesia (Ssgi) tahun 2021 Koltim merupakan kabupaten yang prevelensi kejadian stunting paling rendah dari seluruh kabupaten/kota di Sultra yaitu sebesar 23,0 persen, dari rata-rata prevelensi kejadian stunting di Sultrq yakni 30,2 persen,” paparnya.
Namun terkait dengan hal itu, kata dia, pihaknya tidak perlu berbangga dengan rendahnya kejadian stunting di Koltim. Karena yang terpenting bagaimana usaha dan tindak lanjut untuk terus menekan angka kejadian stunting sampai pravalensinya semakin menurun. Bahkan , lanjutnya, harus terbebas dari kejadian stunting tersebut.
“Program yang kita mulai pada 2022 Ini akan menyasar empat kecamatan di Koltim. Dan Insya Allah pada tahun-tahun selanjutnya dapat menyasar di seluruh wilayah kecamatan dan desa di wilayah Kabupaten Koltim,” terangnya.
Penulis : ibas


















