
UNAAHA, SULTRA HEADLINE.COM. Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Konawe,Sulawesi Tenggara secara resmi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Konawe Tahun 2025. Dilaksanakan di Aula Hotel Tiga Putra Unaaha, Jumat (14/11/2025).
Acara ini dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota PPI, serta para pembina. Rakor ini menjadi momentum penting untuk mengokohkan peran PPI sebagai mitra strategis Pemerintah Daerah dalam mewujudkan Visi Konawe yang “Berdaya Saing, Sejahtera, Adil, dan Berkelanjutan.”
Rapat Koordinasi Purna Paskibraka Indonesia Kabupaten Konawe Tahun 2025 secara resmi dibuka. Kegiatan ini diharapkan menjadi titik tolak bagi PPI Konawe untuk semakin solid dan berkontribusi nyata dalam masa depan Kabupaten Konawe.
Dalam sambutan pembukaannya, Bupati Konawe yang diwakili Kepala Dinas (Kadis) Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Konawe, Jahiuddin menekankan, bahwa Rakor ini memiliki makna strategis yang jauh melampaui sekadar pertemuan rutin.

Kadispora Jahiuddin menegaskan pandangannya mengenai posisi PPI di tengah ekosistem pembangunan daerah. Menurutnya, PPI bukan sekadar organisasi alumni yang merayakan masa lalu, tetapi merupakan Sumber Daya Manusia (SDM) strategis yang telah teruji memiliki tiga pilar utama yakni, Disiplin, Tanggung Jawab, dan Semangat Kebangsaan yang Tinggi.
“Nilai-nilai yang melekat pada setiap anggota PPI adalah kedisiplinan, integritas, dan etos kerja yang kuat menjadi modal dasar yang sangat dibutuhkan untuk mendorong arah kebijakan pembangunan daerah,” ujar Kadispora.
Ia menjelaskan bahwa nilai-nilai tersebut sangat sejalan dengan Misi Pembangunan Daerah Konawe, khususnya dalam peningkatan kualitas SDM yang berdaya saing, yang merupakan kunci untuk mencapai pertumbuhan ekonomi inklusif dan tata kelola pemerintahan yang partisipatif. Oleh karena itu, PPI diposisikan sebagai “Ujung Tombak Pembangunan Karakter Bangsa” di tingkat lokal.
Ia mengataku, Rakor ini diharapkan tidak hanya menghasilkan kesepakatan administratif, tetapi juga melahirkan “Program-Program Konkret dan Terukur” yang memiliki dampak langsung terhadap masyarakat dan generasi muda Konawe.

“Kita tidak menginginkan program yang bersifat seremonial. Kita butuh program yang benar-benar menyentuh substansi pembangunan pemuda,” tegasnya.
Dikesempatan itu, Ia menyarankan supaya hal yang menjadi fokus PPI ke depan, seperti mencetuskan beberapa area program antara lain, Pelatihan Kepemimpinan (Leadership Training) yaitu mempersiapkan PPI menjadi calon pemimpin masa depan, dan Aksi Sosial Kemasyarakatan akan menjadi kontribusi nyata dalam ketahanan sosial masyarakat. Serta Pengembangan Wirausaha Muda (Youth Entrepreneurship) dengan mendorong kemandirian ekonomi anggota dan pemuda lainnya. Kemudian Pembinaan Karakter Bangsa, yaitu Menjaga semangat nasionalisme dan integritas di kalangan generasi muda.
Ia juga menegaskan, komitmen kuat Dispora Konawe untuk memperkuat sinergi dengan PPI. Dukungan ini akan meliputi fasilitasi kegiatan, pembinaan organisasi, dan peningkatan kapasitas SDM.
“Kami ingin memastikan bahwa PPI dan seluruh organisasi kepemudaan di Konawe mampu bertransformasi menjadi lembaga yang adaptif terhadap perkembangan zaman, memiliki tata kelola yang baik (Good Governance), dan berorientasi pada dampak (Impact) pembangunan daerah,” jelasnya.
Pembinaan yang akan dilakukan oleh Dispora, tambahnya, tidak hanya berhenti pada tataran administrasi, melainkan harus masuk ke ranah substantif, termasuk manajemen organisasi, inovasi program, dan penguatan jejaring (networking) antar pemuda di Konawe.

Lebih lanjut, forum Rakor ini juga dimaknai sebagai upaya penting dalam mendukung pencapaian Indeks Pembangunan Pemuda (IPP) Kabupaten Konawe. PPI, dengan basis anggotanya yang potensial dan kompeten, diyakini dapat mengakselerasi dimensi-dimensi kunci dalam IPP, seperti Peningkatan Partisipasi dan Kepemimpinan Pemuda, Peningkatan Kualitas Pendidikan, dan Peningkatan Keterlibatan dalam Ketenagakerjaan.
“Hasil dari forum ini harus berupa Rumusan Strategi dan Rencana Aksi yang dapat diimplementasikan untuk memperkuat kontribusi PPI dalam pencapaian indikator pembangunan kepemudaan di daerah,” harapnya.
Menutup sambutannya, Jahiuddin mengajak seluruh anggota PPI untuk terus memegang teguh semangat pengabdian, mengembangkan kompetensi diri, dan berpartisipasi aktif dalam mendukung berbagai program strategis daerah.
“Pembangunan daerah yang berkelanjutan harus berakar pada pembangunan manusianya. PPI memiliki karakter yang sesuai dengan etos kerja dan integritas yang menjadi dasar pembangunan kita,” tutupnya. (Pariwara)


















