
UNAAHA. Sultraheadline.com.Perayaan HUT Konawe telah menjadi agenda tahunan masyarakat setempat. Dan sudah menjadi tradisi sebelum digelar upacara peringatan HUT pada 3 Maret. Sejumlah rangkaian kegiatan digelorakan untuk menyemarakkan perisitiwa sejarah terbentuknya daerah tersebut, diantarnya pameran pembangunan atau diistilahkan expo HUT Konawe.
Di HUT Konawe ke 60 / 2020 ini pameran pembangunan atau ekspo Konawe gemilang dibuka secara langsung Gubernur Sultra H Ali Mazi didampimpingi Bupati Kery Saiful Konggoasa dan Wakil Bupati Gusli Topan Sabara. Turut disaksikan Kapolda Sultra dan Forkominda pada Sabtu (29/2).
Kedatangan gubernur disambut dengan tarian seni tradisional suku setempat yakni tarian mondotambe. Merupakan tarian penyambutan tamu kebesaran bumi Tolaki ini.
Dalam sambutannya gubernur Ali Mazi mengatakan, momentum ini merupakan momen bersejarah, dan bukan saja untuk masyarakat Konawe, tetapi masyarakat Sultra pada umumnya. Karena daerah ini terbentuk menjadi satu daerah otonomi seiring dengan terbentuk wilayah administrasi Sultra menjadi satu bagian provinsi wilayah NKRI.
Dan jika direfleksikan, kata Ali Mazi, daerah ini sudah cukup berkembang. Karena mampu melahirkan beberapa daerah otonomi baru (DOB) yakni Kabupaten Konawe Utara (Konut), Konawe Selatan (Konsel) dan Konawe Kepulauan (Konkep).
“Dan Konawe telah banyak berkontribusi positif untuk Sultra baik dari segi pembangunan fisik maupun dari sektor pangan,” ujarnya.
Dikatakan, secara geografis berada di wilayah daratan Sultra. Sehingga potensi pangannya sangat besar. Dan dari dahulu telah menjadi lumbung pangan di Sultra yang banyak menyuplai kebutuhan pangan di sejumlah daerah di Sultra. Bahkan telah menjadi lumbung pangan nasional.
“Potensi ini harus terus dikembangkan . Seiring dengan berkembang pesatnya dunia industri di Konawe . Sektor ini juga harus terus dijaga sebagai penyeimbang ekonomi masyarakat setempat,” paparnya.
Menurutnya, pemerintah provinsi Sultra akan membantu mengembangkan sektor pangan di Konawe. Supaya kegiatan pertanian, utamanya bidang padi sawah ini tetap terus produktif. Sehingga Pemprov akan membantu memberikan stimulan untuk mendukung aktifitas petani tetap berjalan normal.
Ia mengaku, mendukung program sejuta ton beras, sejuta ekor sapi dan seribu kolam ikan yang sedang dicanangkan Pemkab setempat. Menurutnya, program tersebut sangat strategis karena sasarannya langsung kepada masyarakat pra sejahterah.
Apalagi, lanjutnya, masyarakat Konawe mayoritas menekuni usaha tersebut.” jika program ini bisa berjalan sukses. Maka Konawe buka saja menjadi pusat lumbung pangan. Tetapi juga akan menjadi lumbung daging dan ikan air tawar. Sehingga Pemprov akan mengawal program ini,” terangnya.
Ia menambahkan, di sisi lain Konawe merupakan pusat peradaban kebudayaan di wilayah daratan. Merupakan episentrum kultur dari seluruh masyarakat suku Tolaki yang berada di jazirah Sultra. Sehingga ia menyebutnya daerah pusat kebudayaan masyarakat Tolaki.
Atas dasar ini. Seluruh tradisi dan kearifan yang berada di dalamnya harus terus dilestarikan sebagai warisan leluhur yang menjadi identitas kedaerahan abadi yang tak akan lengkang oleh waktu.
“Sinergitas Pemprov dan Pemkab selama ini sangat baik.dan saya akan mendukung program Pemkab selama itu untuk kepentingan pembangunan dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Sementara Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa mengatakan, di usia yang ke 60 tahu Kabupaten Konawe merupakan usia yang sudah cukup matang. Dan dari periode ke periode terus menunjukkan perkembangan yang pesat.
Termasuk di masa pemerintahan saat ini, kata Kery, Pemkab telah banyak melakukan terobosan yang jauh untuk mensejajarkan dengan daerah berkembang lainnya di Indonesia.
Ia mengaku bangga, di momentum bersejarah ini , Konawe kembali mendapat predikat yang maksimal di bidang pertumbuhan ekonomi 9,20 persen. Merupakan angka yang pastis melaju meninggalkan daerah lain di Sultra.
Data tersebut dikeluarkan oleh instansi yang berwenang yakni Badan Pusat Statistik (BPS).
Disebutkannya, pertumbuhan ekonomi Kabupaten Konawe meningkat diantara 17 kabupaten/kota lainnya di Sultra. Dapat dilihat dari persentase pertumbuhan ekonomi pada 2018 berada dalam posisi 7,44 persen. Artinya, kata Kery , pertumbuhan ekonomi meningkat sebesar 1, 76 persen.
Pertumbuhan ekonomi ini seiring dengan pendapatan per kapita masyarakat yang meningkat dan sudah semakin bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
“Capaian ini tentu antas kerja keras saya bersama pak wakil (Gusli Topan Sabara) . Selama ini kami terus kompak untuk menjalankan tugas- tugas kami memimpin pembangunan di Konawe,” tutupnya. (Putri/red).


















