banner 728x250
Konawe  

Pemkab Konawe Target Raih Adipura 2025

banner 120x600
banner 468x60

UNAAHA, SULTRA HEADLINE.COM. Bupati Konawe, Sulawesi Tenggara, Yusran Akbar terus menunjukkan komitmennya untuk merebut piala Adipura 2025. Tidak main-main dalam misinya ini, Ia menyebut, penilaian Adipura 2025 bukanlah acara tahunan biasa, melainkan ujian ketat yang akan menentukan reputasi Konawe di mata nasional.

Strategi jitu Bupati Yusran telah mengidentifikasi sejumlah lokasi kritis sejak Juli lalu, yang akan menjadi fokus utama penilaian, mulai dari pemukiman seperti Jl. A. Yani-Kel. Arombu, Jl. Simin-Kel. Tumpas, Jl. Tohamba-Kel. Asinua dan Desa Ahuhu, pertokoan di Jl. Sultan Hasanuddin, hingga fasilitas publik seperti RSUD Konawe, UPTD Pasar Asinua, dan bahkan Pantai Toronipa. Setiap titik ini akan menjadi barometer keberhasilan.

banner 325x300

Untuk meraihnya, Bupati Yusran Akbar, tidak hanya mengandalkan gotong royong, tetapi membangun sistem. Ini mencakup alokasi anggaran minimal 3 persen dari APBD yang akan menjadi rencana besarnya, termasuk penyediaan fasilitas pengelolaan sampah yang modern, dan implementasi Rencana Induk Pengelolaan Sampah (RIPS) yang akan menjadi target capaian selanjutnya.

Untuk memastikan kepatuhan, Bupati mengeluarkan “Warning” bagi pihak-pihak yang masih melakukan pembuangan sampah terbuka secara sembarangan dan mengabaikan peringatan dan himbauan “buanglah sampah pada tempatnya”. Tentunya, Predikat “Kota Kotor” juga menjadi momok yang harus dihindari.

Meskipun harapan besar, tantangannya juga tidak kecil. Standar Adipura sangat tinggi. Nilai pemantauan sistem pengelolaan sampah dan kebersihan harus mencapai skor minimal 73 untuk Adipura, dan 75 untuk Adipura Kencana. Selain itu, cakupan layanan pengangkutan sampah di wilayah perkotaan harus melebihi 75 persen.

Dengan peta titik lokasi yang jelas, ia mengarahkan seluruh kekuatan pemerintah dan masyarakat untuk fokus pada titik pantau kritis yang akan menjadi penentu nasib penilaian Adipura 2025. “Ini bukan lagi soal gotong royong biasa, tapi operasi penyelamatan reputasi daerah,” tegas Bupati Yusran, pada Minggu (16/11/2025), sambil menunjuk pada daftar lokasi yang telah ditandai sebagai zona titik pantau kebersihan.

Setiap lokasi, dari sudut pemukiman hingga ujung pantai wisata, telah menjadi area fokus utama bagi para pejabat, warga, dan pedagang untuk membuktikan komitmen mereka terhadap kebersihan. “Ini adalah misi bersama. Titik-titik ini adalah cermin kita semua,” tegas Bupati Yusran, menegaskan bahwa tidak ada lagi ruang untuk lalai dan abai.

Gerakan Bupati Yusran Akbar adalah langkah berani yang bisa mengubah wajah Unaaha. Namun, kesuksesannya tidak terletak pada semangat Bupati saja, tetapi pada partisipasi aktif seluruh masyarakat. Jika semua pihak berkomitmen, maka mimpi meraih Adipura 2025 bukan lagi sekadar harapan, melainkan realitas yang dapat diraih. Mari bersama-sama menjaga kebersihan, demi masa depan Konawe yang lebih hijau dan berprestasi menuju Konawe Bersahaja.

Simak Titik Pantau Penilaian Adipura 2025 Per Zona:

Zona Pemukiman & Pasang Surat (10 Lokasi): Fokus besar diberikan pada wilayah permukiman, terutama di Kelurahan Arombu, Tumpas, dan Asinua, serta Desa Ahuhu dan Bajo Indah. Ini menunjukkan bahwa Bupati ingin memastikan kebersihan dimulai dari akar rumput. Jalan-jalan seperti Jl. A. Yani dan Jl. Simin akan menjadi barometer kebersihan sehari-hari warga.

Zona Pertokoan & Jalan Raya (13 Lokasi): Pertokoan di Jl. Sultan Hasanuddin dan Jl. Jendral Sudirman, serta jalan-jalan utama seperti Jl. Sapati dan Jl. Diponegoro, menjadi sorotan utama. Ini adalah area yang paling terlihat oleh pengunjung dan tim penilai. Kebersihan di sini akan menjadi cerminan citra Kota Unaaha.

Zona Fasilitas Publik Kritis (24 Lokasi): Ini adalah zona paling sensitif. Pasar-pasar seperti UPTD Pasar Asinua dan Wawotobi, yang sering menjadi masalah, kini menjadi lokasi penting. Demikian juga RSUD Konawe dan Puskesmas-puskesmas, yang harus menjadi contoh kebersihan. Bahkan 11 sekolah, dari SD hingga SMA, termasuk di dalamnya, menunjukkan bahwa pendidikan kebersihan dimulai sejak dini.

Zona Lingkungan & Wisata (17 Lokasi): Kebersihan perairan seperti Kanal Tuoy dan Sungai Konawe eha, serta taman-taman kota seperti Taman Permata dan Hutan Kota, menjadi indikator kesehatan lingkungan. Terakhir, 6 pantai wisata, termasuk Pantai Cikal dan Toronipa, adalah aset pariwisata yang harus dijaga. Kebersihan di sini bukan hanya soal sampah, tapi juga soal citra daerah. (Pariwara)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.