banner 728x250

Konawe Menuju Nol Stunting

banner 120x600
banner 468x60
Wakil Bupati Konawe, H. Syamsul Ibrahim memaparkan capaian dan kinerja Pemkab dalam pelaksanaan penilaian kinerja Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025 di Ruang Rapat BAPPEDA Sultra, [22/10/25].

SULTRA HEADLINE.COM. Upaya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe untuk mencapai target Konawe Bebas Stunting kini memasuki babak baru dengan komitmen yang semakin terukur dan terintegrasi. Dalam penilaian Aksi Konvergensi Percepatan Penurunan Stunting Tahun 2025, Wakil Bupati Konawe, H. Syamsul Ibrahim, memaparkan kemajuan signifikan yang menunjukkan optimisme daerah tersebut mencapai target nol stunting di depan mata.

Wabup Syamsul Ibrahim menekankan bahwa percepatan penurunan stunting di Konawe bukan lagi sekadar wacana, melainkan sebuah aksi nyata yang didukung oleh pendekatan terukur, terintegrasi, dan berkelanjutan.

banner 325x300

Strategi utama Pemkab Konawe adalah penetapan dan penyesuaian 25 desa sebagai lokus stunting baru. Desa-desa ini, yang dipilih berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi ketat, kini menjadi pusat intervensi.

“Seluruh desa lokus telah kita sesuaikan. Setiap desa kini memiliki rencana kegiatan yang lebih terarah dan spesifik yang tertuang jelas dalam rencana kerja 2025. Ini memastikan alokasi sumber daya tepat sasaran,” ujar Wabup Syamsul Ibrahim.

Komitmen ini tidak hanya berhenti di tingkat perencanaan, tetapi juga diperkuat dengan dukungan anggaran yang solid. Dari total 33 rekomendasi kegiatan yang dirumuskan, Pemkab Konawe berhasil mengakomodir 32 rekomendasi ke dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

Pendanaan, termasuk Dana Alokasi Khusus (DAK) nonfisik, difokuskan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, khususnya bagi anak usia pendidikan dasar.

Langkah paling strategis adalah pelaksanaan Rembuk Stunting yang digelar serentak di 29 kecamatan pada Januari–Februari 2024. Kegiatan ini sukses menyatukan berbagai pihak untuk mengidentifikasi akar permasalahan dan menyepakati intervensi prioritas.

Aksi Cepat: Hasil Rembuk ini langsung ditindaklanjuti. Sebagai contoh nyata, di Kecamatan Wonggedo, kesepakatan pengadaan sarana posyandu dan pelatihan Kader KPM segera diakomodir oleh Dinas Kesehatan Konawe dalam anggaran 2025.

Lebih jauh, aksi konvergensi ini telah diintegrasikan dengan Musrenbang RKPD 2025 dan bahkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) 2025–2045. Integrasi ini menunjukkan bahwa Pemkab Konawe memiliki visi jangka panjang yang kuat untuk menciptakan generasi sehat, cerdas, dan produktif.

Penandatanganan komitmen bersama percepatan penurunan stunting oleh seluruh unsur Forkopimda dan pimpinan perangkat daerah menutup rangkaian kegiatan, menandai kesepakatan lintas sektor yang transparan dan didukung penuh.

“Dengan kerja sama dan komitmen lintas sektor yang kuat ini, kami optimistis mampu mencapai target Konawe Bebas Stunting,” tutup Wabup Syamsul Ibrahim.

Upaya yang terukur dan terintegrasi ini diharapkan menjadi model percepatan penurunan stunting di Sulawesi Tenggara, serta memperkuat terwujudnya generasi sehat dan produktif di Bumi Konawe. (Pariwara)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.