banner 728x250
Muna  

KAHMI Muna Dukung Kepedulian Lingkungan: Untuk Masa Depan Rakyat Wajib Menyikapi Perhelatan Adipura 2025

banner 120x600
banner 468x60

Sampah tidak berjalan sendiri. Tangan kitalah yang menggerakkannya”.

KAHMI Muna menyadari bahwa isu kebersihan lingkungan bukan semata persoalan teknis pemerintah, tetapi berawal dari kesadaran setiap individu.
Hal itu dikatakan Sekretaris Umum (Sekum) KAHMI Muna, Nur Hayat Fariki.

banner 325x300

Dikatakannya, sampah yang berserakan di depan rumah masing-masing, jalan, pantai, pesisir, pasar modern dan tradisional, maupun pada view ruang publik tertentu adalah cerminan perilaku hidup masyarakat sehari-hari di Bumi Sowite yang dicintai bersama. “Sampah tidak muncul dengan sendirinya. Ada ribuan tangan manusia yang meletakkan, membuang, dan membiarkannya tanpa disadari, apalagi dapat bertanggung jawab,” tuturnya.

Sementara itu , sentilan lugas bersifat membangun, lahir dari Anggota KAHMI Muna lainnya, Divisi Emansipasi Wanita dan Keperempuanan, Karyawati mengatakan, bahwa kebersihan itu tidak mahal, sebab kebersihan hanya merupakan mental individu.

“Apakah kita mau sadar atau kita merasa nyaman, membiasakan diri dengan lingkungan yang di mata sebagian orang  adalah tidak nyaman,” katanya saat dikonfirmasi melalui telepon genggamnya.

Bahwa  harus bermula dari berani mengkritik diri sendiri, lanjutnya,  apakah benar sebagai penghasil sampah mulai dari kawasan rumah sendiri, bergerak ke lingkungan sekitar tempat tinggal, makin bergerak ke tempat kerja, kesarana olahraga, sarana wisata, sampai dengan ke tempat-tempat lainnya yang  dikunjungi.

“Kita semua tentunya terbiasa dengan melepas kulit permen, kertas rokok, plastik makanan, plastik kue pada posisi dimana kita berdiri,” terangnya.

Bahkan, Karyawati mencoba memberikan pertanyaan pada publik, sudahkah hal ini disadari? Jika  memang sudah mampu berpikir sederhana seperti itu, maka dengan itu akan muncul rasa “tau diri” bahwa ‘diri ini’ sebagai salah satu yang berkontribusi penghasil sampah yang buang tidak pada tempatnya, dan mulai sadar untuk memerangi kebiasaan tersebut.

“Maka dengan itu kita sudah berpikir satu langkah untuk merubah mental kita untuk sama- sama berpikir dan berprilaku menolak sampah dimanapun kita berada,” jelasnya.

Dilain tempat Wasekum 1 KAHMI Muna,Iwan Faisal juga sependapat dengan pandangan banyak pihak yang peduli dengan kebersihan lingkungan. Sebab, kata dia, sebaiknya lingkungan bersih, jangan hanya diciptakan saat momentum untuk mengupayakan apresiasi perolehan Adipura tahun 2025 saat ini saja. Tetapi setiap diri dan komunitas, organisasi publik lainnya yang berada di Muna, seperti KAHMI Muna dan, organisasi mahasiswa, pemuda, kemasyarakatan serta lain sebagainya, secara bersama-sama sebenarnya mesti mendukung upaya Pemerintah Daerah Pemda Muna, dalam menciptakan lingkungan yang bersih, tertata baik, rapi dan sehat.

“Kami berharap semua unsur dan elemen masyarakat dapat mendorong dan bersama menciptakan tumbuhnya budaya sadar lingkungan. Paling tidak kita semua mulai dari keluarga, komunitas, hingga organisasi masing-masing,” paparnya.

Dikatakannya, kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta ikut terlibat dalam program kebersihan bersama, adalah langkah kecil yang memberi dampak besar bagi masa depan daerah.

Olehnya itu, KAHMI Muna percaya bahwa pembangunan yang berkelanjutan akan lahir dari masyarakat yang peduli dan bertanggung jawab terhadap kesehatan lingkungannya dulu. “Mari segera kita bersama memulai dari diri sendiri. Mari menjadi teladan. Karena bumi, lingkungan, dan daerah ini adalah rumah kita bersama,” tuturnya.

Penulis: admin

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.