
UNAAHA, SULTRA HEADLINE.COM. Pemerintah Desa (Pemdes) Uelawu Kecamatan Konawe, Kabupaten Konawe , Sulawesi Tenggara (Sultra) melaksanakan Padat Karya Tunai Desa (PKTD) tahap 2 tahun anggaran 2021 ini. Kegiatan yang dilaksanakan berupa peningkatan Jalan Usaha Tani (JUT) sepanjang 1 kilo meter.
“Peningkatan JUT ini meliputi dua titik yakni di dusun 2, 5 dan 6. Jalan ini menjadi salah satu fasilitas pendukung ekonomi masyarakat yang menghubungkan jalan permukiman dengan lahan pertanian masyarakat setempat,” papar Kepala Desa Uelawu, Nurdin saat di temui di lokasi PKTD, Rabu (11/08/2021).
Dikatakannya, kegiatan peningkatan JUT ini direncakan akan dilaksanakan selama 5 hari kedepannya. Dan kegiatan fisik itu dilakukan secara manual dengan memberdayakan masyarakat setempat.
“Kegiatannya berupa menghampar dan memadatkan pasir di seluruh badan jalan JUT ini. Disini ,seluruh perwakilan warga dusun turut serta menjadi pekerja harian,” paparnya.
Ia mengaku , kegiatan PKTD sangat efektif membantu perekonomian masyarakat sekarang ini di masa Permberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Karena masyarakat dapat bekerja dan mendapatkan upah. Sedangkan asas manfaat lainnya yakni fasilitas JUT ini kembali bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dan menunjang kegiatan ekonomi masyarakat.
“Peningkatan JUT ini merupakan usulan prioritas masyarakat setempat. Karena masyarakat di sini mayoritas sebagai petani yang bergelut dalam usaha padi sawah, perkebunan dan palawija,. Sehingga JUT menjadi tumpuan hidup yang dapat menunjang ekonomi masyarakat sekitarnya ,”terangnya .
“Karena sebelum diperbaikinya JUT ini. Para petani kesulitan mengakut hasil pertaniannya apalagi kalau lagi musim hujan. Dan insyallah setelah peningkatan JUT masyarakat bisa lebih mudah memobilisasi hasil pertaniannya untuk di pasarkan dalam kondisi apapun.kalau untuk luas lahan sawah potensial di sini ,120 hektar,” jelasnya .
Menurutnya, berkaitan dengan upah kerja bahwa setiap pekerjanya mendapat upah harian sebesar Rp100 ribu . Sedangkan mandor atau koordinator dengan upah Rp 120 ribu. Dengan jumlah pekerja relatif menyesuaikan volume kerja yang dibutuhkan .
“Di sini warganya hanya sekian persen saja bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) dan karyawan di perusahaan. Sehingga sektor prioritas kebijakan desa kita lebih cenderung terhadap peningkatan ekonomi pertanian . Dan sekarang ada kegiatan usaha baru di bidang perkebunan yakni budidaya komoditas nilam . Usaha ini sudah banyak yang berhasil, dan kami (Pemdes) mendukung usaha itu,”jelasnya.
Ia menambahkan, mulai ditekuninya budidaya tanaman ekspor ini (nilam) berdampak terhadap terbuka lahan-lahan baru yang selama ini tidak dimanfaatkan masyarakat (pemilik lahan) . Atas dasar itu Pemdes setempat ,kata dia , telah menyusun program pengembangannya melalui tahun anggaran 2022 nanti .
Bahwa pihaknya akan memprogramkan bantuan bibit nilam dan mesin penyulingan minyak nilam tersebut. Serta melakukan peningkatan ruas JUT yang menghubungkan lahan-lahan perkebunan nilam di desa bersangkutan . Peningkatan JUT itu sepanjang 2 kilo meter.
“Bahwa budidaya tanaman nilam ini biayanya lebih kecil dibandingkan usaha pertanian lainnya dan hasilnya juga sudah sangat dirasakan oleh masyarakat. Sehingga saat ini mereka (masyarakat ) selain bartani sawah juga sedang mengembangkan budidaya nilam itu,” tuturnya.
Ia menambahkan, untuk alokasi anggaran tahap 2 di Desa Uelawu berjumlah Rp195.700.000. Pagu anggaran tersebut sudah meliputi seluruh aspek pembiayaan baik fisik maupun non fisik , termasuk diantaranya penyaluran Bantuan Langsung Tunai Desa (BLTD).
“Jumlah penerima BLT kami sebanyak 84 orang Kelompok Penerima Manfaat,” tutupnya. (Adv)