banner 728x250

Anggaran Perbaikan Jembatan Latoma Rp. 600 Juta Direalisasi Juni Ini

Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara saat menerima masyarakat Kecamatan Latoma di Kantor Bupati Konawe, Rabu (17/6). Foto. doc/ SH
banner 120x600
banner 468x60
Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara saat menerima masyarakat Kecamatan Latoma di Kantor Bupati Konawe, Rabu (17/6/2020). Foto. doc/ SH

UNAAHA. SULTRA HEADLINE.COM. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), segera merealisasi tuntutan masyarakat Kecamatan Latoma tentang perbaikan jembatan yang rusak akibat diterjang banjir bandang pada 2019 lalu.

Hampir setahun berlalu jembatan itu tak kunjung tuntas diperbaiki. Padahal jembatan tersebut merupakan jembatan utama yang menghubungkan antar perkampungan di daerah hulu itu, serta akses ke Ibu Kota Unaaha. Sehingga membuat daerah kampung tua itu kian terisolasi. Atas dasar itu masyarakat turun menagih janji.

banner 325x300

Wakil Bupati Konawe, Gusli Topan Sabara yang didampingi Sekretaris Kabupaten (Sekab) Ferdinan Sapan mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 600 juta. Melekat di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Konawe.

Anggaran itu dikhususkan untuk perbaikan jembatan darurat di daerah tersebut . Berjumlah 4 jembatan sekaligus akan dikerjakan serentak dan termasuk penimbunan jalan yang rusak.

“Paling lambat akhir Juni ini, pekerjaan jembatan itu sudah dilaksanakan,” terangnya saat menerima demonstrasi di Kantor Bupati, Rabu (17/6/2020).

Ia berpendapat, perbaikan jembatan itu memang sangat penting karena akses tersebut sangat vital. Merupakan jalan utama yang menjadi akses mobilitas ekonomi masyarakat setempat. Namun selama ini belum terealisasi lantaran adanya masa pandemi.

Gusli mengaku, pada Juni ini, sejumlah jembatan itu bakal dikerjakan. Sedangkan tekhnis pekerjaannya, kata dia,  perbaikan jembatan itu akan dilakukan secara swakelola oleh masyarakat setempat itu sendiri. Karena jika menunggu lelang anggaran dengan pihak ketiga sangat akan memerlukan waktu yang cukup panjang. Sementara jembatan itu sudah sangat emergency dibutuhkan masyarakat setempat.

Ia berpendapat, swakelola dianggap sangat efektif untuk melaksanakan pekerjaan tersebut . Berhubung dengan anggaran yang terbatas masyarakat setempat bisa merencanakannya sesuai dengan kebutuhannya. Dan yang terpenting, lanjutnya, dapat memberdayakan seluruh potensi yang ada termasuk SDM-nya.

“Yang akan dibangun itu jembatan darurat yang berbahan semi permanen. Insyallah nanti tahun depan kita anggarkan untuk pembangunan dengan konstruksi permanen,” ujarnya. (Putri)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.