UNAAHA, SULTRA HEADLINE.COM. Pemerintah Desa (Pemdes) Nario Indah Kecamatan Anggotoa Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) telah menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa untuk 3 bulan berjalan di tahun anggaran berjalan ini yakni terhitung Januari-Maret 2022.
Penyaluran dana BLT tersebut bersumber dari DD tahun ini yang dialokasikan sebesar 40 persen dari total anggaran DD di desa tersebut sebagai stimulan untuk penanganan ekonomi masyarakat desa di masa pandemi Covid 19 ini.
“Untuk penyaluran BLT ini kita salurkan 3 bulan sekaligus. Dan setelahnya akan menyusul pembayaran BLT salur keempat yakni bulan Maret yang akan direalisasikan menjelang akhir bulan ini,” kata Kepala Desa (Kades) Nario Indah Relisman Sarnani dalam sambutannya pada acara penyerahan secara simbolis BLT-DD Nario Indah di aula Pemdes setempat, Senin (11/04/2022).
Turut hadir dalam acara penyerahan BLT-DD itu , Camat Anggotoa Syaifuddin K , tanaga ahli kabupaten Irfan Umar, Kasi PMD Kecamatan Anggotoa Raslan, pendamping kecamatan Suhri dan Pendamping desa Abdul Rahim Hakim , Babinkantibmas Bripka Irham, dan Danpos Koramil Wawotobi Isman serta sejumlah aparat desa setempat.
Dalam sebutannya, Kades Nario Indah Relisman mengaku, penyaluran BLT ini merupakan agenda pertama untuk kegiatan Pemdes Nario Indah yang dibiayai oleh APBN di tahun ini. Dan akan terus berjalan penyalurannya sesuai dengan bulan berjalan.
Kemudian selain penyaluran BLT, kata dia, masih ada pula sejumlah kegiatan Pemdes yang berkaitan dengan kegiatan fisik dan pemberdayaan lainnya serta kegiatan sosial keagamaan dan kemasyarakatan lainnya .
Sejumlah kegiatan pemerintahan itu akan dilaksanakan tahun ini serta bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa setempat. Bahwa kegiatan itu terprogram melalui Musdes kemudian teragenda dalam APB-Des tahun ini.
Relisman mengakui, bahwa pada tahun anggaran 2022 ini terjadi penambahan kuota kelompok penerima manfaat (KPM). Bahwa di tahun sebelumnya hanya berjumlah 29 orang, namun di tahun ini bertambah jumlahnya yakni 75 orang.
“Sedang jumlah uang yang disalurkan terhitung perbulannya yakni Rp300 ribu. Sehingga total yang diterima masing-masing KPM sebesar Rp900 ribu,” paparnya .
Dikatakannya, pembagian kuota KPM ini atas kebijakan nasional yang kemudian diatur dalam Perpres 104 tahun 2021. Dimana ,lanjutnya, regulasi itu mengatur pembiayaan BLT pada alokasi DD sebesar 40 persen dari total DD desa bersangkutan .
Terkait dengan penambahan kuota itu, kata Relisman, Pemdes tidak melakukan pendataan secara sepihak. Tetapi dengan tetap memperhatikan regulasi dan tahapannya serta melibatkan seluruh elemen yang berkepentingan sesuai dengan kewenangannya. Diantaranya dengan membentuk tim verifikasi.
Bahwa sejumlah nama hasil pendataan RT dan RW setempat. Kemudian diverifikasi oleh tim. Dengan melakukan survey data dan lokasi perumahan warga bersangkutan.
Hasil verifikasi itu yang kemudian dimusyawarahkan untuk ditetapkan sebagai KPM tambahan tahun ini.
“Dan yang paling utama para tim berupaya mendeteksi warga bersangkutan bahwa calon KPM itu tidak sedang menerima bantuan lainnya yang bersumber dari anggaran yang sama,” katanya. ***
Penulis : Ibas