banner 728x250
Konawe  

Tahun Ini, Produksi Gabah Kering Bakal Hilang 5.040 Ton di Areal Persawahan Lambuya

banner 120x600
banner 468x60

Unaaha, SULTRA HEADLINE.COM. Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Distan) Konawe , Sultra,  M Akbar mengaku, telah memproyeksi bahwa masyarakat Konawe akan kembali kehilangan produksi sebanyak 5.040 ton gabah kering di wilayah jaringan Bendungan Lambuya (BL) 1-7  selama setahun ini.

Hal itu diungkapkannya , lantaran akan ditutupnya kegiatan pertanian di areal basis  persawahan itu, serta beberapa daerah lainnya. Hal ini sebagai akibat dari dampak pembangunan rehabilitasi jaringan induk irigasi bendungan Ameroro.

banner 325x300

Dikatakannya, khusus untuk di jaringan BL Lambuya 1-7 akan ditutup sampai Musim Tanam (MT) 1 dan 2 atau selama satu tahun sekaligus. Hal itu, kata dia, justru berbeda dengan daerah persawahan lainnya masih akan tetap berproduksi,namun dilakukan  secara bergilir sesuai dengan jadwal tanamnya.

Lahan persawahan di jaringan BL Lambuya ini seluas 504 hektare ,meliputi Desa Wonua Hoa , Asaki sampai Meraka. Daerah basis pertanian itu tidak melakukan produksi di masa musim tanam (MT) pertama di Januari ini dan lanjut sampai MT kedua pada April mendatang.

“Untuk jaringan BL Lambuya 1-7 ini ,kita akan kehilangan produksi gabah kering sebanyak 2.520 ton. Dengan asumsi 5 ton per hektare. Jadi kalau sampai di MT kedua nanti kita kehilangan dengan total sebanyak 5.040 ton gabah kering selama setahun khusus di basis persawahan itu,” katanya.

Ia menambahkan, mengenai alternatif lahan akan dikonversi dengan tanaman lain yakni jagung, kedelai dan holtikultura  yang penyediaan bibit akan disubsidi pemerintah melalui Dinas Tanaman Pangan , Holtikulura dan Perkebunan (TPHP) Konawe selama masa MT 1 dan 2.

“Jadi sudah kembali kita rapatkan akan
ada revisi SK Bupati Konawe tentang jadwal tanam  khususnya di wilayah Lambuya dan Uepai,” katanya.

Ia mengaku, kondisi ini masih akan terjadi di 2023 mendatang. Bahwa di MT pertama basis persawahan di Kecamatan Lambuya masih mendapat giliran penutupan air irigasi. Bersama dengan basis persawahaan di Kecamatan Uepai. Dengan  total areal persawahan di 2 kecamatan itu seluas 1.470 hektare.

Untuk diketahui , telah diberitakan sebelumnya atas dampak dari rehabilitasi irigasi di Konawe oleh Balai Wilayah Sungai (BWS) tahun ini, sehingga  membuat pemerintah harus mengatur jadwal tanam yang dilakukan secara bergilir. Beberapa areah persawahan diatur musim tanamnya (MT) secara  bergiliran sesuai kelompok aliran pintu irigasi.

Pada MT pertama Januari ini areah persawahan yang akan ditutup yakni Kecamatan Wawotobi, Wonggeduku, Wonggeduku Barat dan Pondidaha. Dengan luas total lahan 6.083 hektare. Sehingga digabungkan dengan Lambuya maka totalnya seluas 6.587 hektare. Atas dasar itu dipastikan Konawe bakal kehilangan produksi gabah kering sebanyak 32.935 ton di MT pertama 2022 ini.

Penulis : Ibas

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.