banner 728x250

Duet KSK-GTS Sukses Buka Lapangan Kerja MI

banner 120x600
banner 468x60

UNAAHA.SULTRAHEADLINE.COM. Progres Pemerintah Daerah (Pemkab) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) dalam upaya mengurangi angka pengangguran di daerah itu, bisa dikatakan terbilang sukses.

Pasalnya, sejak roda Kepemimpinan dinahkodai duet Kery Saiful Konggoasa sebagai Bupati Konawe dan Wakilnya Gusli Topan Sabara (KSK-GTS), Pemkab Konawe sukses menjembatani ribuan Tenaga Kerja Lokal (TKL) menjadi karyawan di Mega Industri (MI) yang berada di Kecamatan Morosi.

banner 325x300

Pengalihan perekrutan tenaga kerja di MI Morosi yang dari dua perusahaan yakni PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) dan Opsidian Stainlies Stelk (OSS), terjadi sekitar Juli 2020 lalu yang disepakati antara Pemkab Konawe dan Manajemen MI, hal ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman atau MoU dari kedua belah pihak.

Berdasarkan poin-poin yang disepakati, perekrutan TKL dibagi menjadi 7 klaster. Untuk Klaster pertama, meliputi tiga kecamatan yang ada di daerah lingkar industri, yakni Morosi, Bondoala dan Kapoiala. Klaster kedua, yakni 9 Kecamatan yang lokasinya berdekatan dengan daerah industri.

Sementara untuk Klaster ketiga, meliputi 18 Kecamatan lainnya di Konawe. Kemudian, klaster keempat meliputi daerah daratan dan klaster kelima meliputi seluruh daerah kepulauan di Sultra. Selanjutnya untuk klaster keenam mencakup wilayah Sulawesi, serta klaster ketujuh menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

Namun meski demikian, perekrutan karyawan tidak sepenuhnya menjadi wewenang Pemkab Konawe, karena secara teknis pemkab hanya menangani administrasi pemerintahan saja seperti data kependudukan dan spesifikasinya. Karena pihak perusahaan tetap akan menangani perekrutannya sesuai Divisi yang dibutuhkan.

Kabag Humas dan protokoler Sekretariat Daerah (Setda) Konawe, Sukri Nur mengatakan, saat ini perekrutan TKL masih berjalan dan sejauh ini sudah ada sekitar 22 ribu orang yang berhasil lolos menjadi karyawan di Mega Industri melalui jalur Pemkab Konawe.

“Kerja sama yang dijalin antara Pemkab dan Pihak perusahaan dalam perekrutan karyawan tidak ada masa berakhirnya, karena selama masih ada perusahaan maka selama itu juga ada perekrutan,” terangnya, Kamis (24/6/2021).

Dikatakannya, peran Pemkab Konawe dalam perekrutan ini hanya sebatas fasilitator, dengan melakukan pengumuman lulus berkas saja adapun pemanggilan swab/rapid dan tes lapangan itu merupakan kewenangan dari perusahaan, karena yang memberikan gaji dan kontrak adalah pihak perusahaan.

“Pengumuman yang kami keluarkan melalui media online dan cetak sesuai dari permintaan dari pihak perusahaan, karena mereka meminta calon TKL sesuai kebutuhan dari divisi masing-masing di perusahaan,” tuturnya.

Sementara itu, Wakil Bupati (Wabup) Konawe, Gusli Topan Sabara berharap, agar tenaga lokal yang mengadu nasib di MI Morosi mendapat Prioritas, tidak hanya dari segi penerimaannya, namun juga dalam pelatihan keterampilan serta magang bagi putra daerah.

Guna meningkatan kompetensi tenaga kerja, mantan Ketua DPRD Konawe itu, meminta agar perusahaan bisa mengutamakan pendidikan dan pelatihan kerja bagi tenaga lokal agar ada kesempatan bagi tenaga lokal untuk menduduki jabatan-jabatan strategis di dua perusahaan tersebut.

“Keahlian khusus yang dimiliki tenaga kerja asing hendaknya dapat ditularkan kepada tenaga kerja lokal, hingga tenaga kerja lokal nantinya bisa memiliki keahlian dan handal di bidang masing – masing,” harapnya.

Konawe 02 itu memberikan apresiasi kepada pihak perusahaan karena secara tidak langsung telah membantu Pemkab Konawe untuk mengurangi angka pengangguran yang terus bertambah, apalagi di tengah pandemi Covid-19 tidak diimbangi dengan peluang kerja.

“Jumlah penduduk di Konawe, dan Sultra secara umum terus bertambah, pastinya para pencari kerja pun akan bertambah. Jadi dengan melibatkan Pemkab Konawe dalam perekrutan masyarakat lokal, secara tidak langsung perusahaan telah menciptakan keharmonisan bagi masyarakat Konawe khususnya dan Sultra pada Umumnya,” katanya.

Lelaki yang akrab disapa GTS itu mengklaim, kehadiran MI Morosi tidak hanya memberikan kontribusi untuk Konawe, melainkan untuk beberapa Kabupaten/Kota yang ada di Sultra, karena dengan adanya perekrutan tenaga kerja besar-besaran ini tentunya turut mengurangi angka pengangguran di daerah lain.

“Konut hampir seribu angka penganggurannya kita kurangi, Kota Kendari hampir tiga ribu, Kolaka, Kolaka Utara, Koltim, Buton, Muna, bahkan di Sulawesi Selatan juga ikut terkurangi angka penganggurannya,” papar politisi PAN itu.

Kehadiran MI Morosi di Negeri para leluhur tanah Kerinduan tentunya membawa dampak positif, tidak hanya mengurangi angka pengangguran tetapi membawa kesejahteraan bagi masyarakat di sekitar MI. Efek dominan dari keberadaan kedua perusahaan mampu mendorong dan menggerakkan sendi-sendi ekonomi masyarakat.

Selain itu, struktur sosial di masyarakat juga mengalami perubahan karena masyarakat sekitar industri termotivasi untuk mampu menyesuaikan perubahan struktur sosial yang disebabkan banyaknya masyarakat dari luar Konawe yang menjadi karyawan, maupun masyarakat setempat yang membuka usaha-usaha di sekitar kawasan industri.

“Kehadiran MI Morosi ini berdampak baik kepada masyarakat lingkar tambang terutama soal perekonomian. Bayangkan saja, uang yang berputar di kawasan itu sekitar miliaran rupiah, jika hal ini terus terjadi maka masyarakat akan semakin sejahtera, dan itulah harapan kita selaku pemerintah,” tutupnya.

Beberapa waktu lalu, General Manager (GM) PT VDNI dan OSS, Mr.Tony Zhou memberikan apresiasi kepada seluruh pekerja lokal yang saat ini menjadi karyawan di MI Morosi, karena telah memberikan kontribusi terhadap jasa atas perkembangan perusahaan tersebut.

“Saya bangga atas kerja keras semua pihak, karena perusahaan ini terus menunjukan perkembangan yang pesat secara perlahan. Perkembangan perusaahan ini dapat dilihat dari produktifitas, dan kontruksi serta jumlah karyawan yang semakin bertambah,” jelasnya.

Dirinya mengklaim, sejak beroperasi dari tahun 2015 lalu, perusahaan ini telah banyak memberikan kontribusi kepada masyarakat dan Pemerintah. Diantaranya pembukaan lapangan kerja dimana pada awal berdiri jumlah pekerja lokal hanya 440 orang, namun pada sekarang ini perusahaan kini telah berhasil menyerap sekitar 5.000 pekerja lokal, serta perusahaan juga telah membantu Pemerintah dalam pencegahan Covid-19.

“Bantuan lainnya yang telah kami berikan adalah Pembangunan kampus Politeknik yang akan beroperasi pada tahun ini. Dimana melalui Politeknik ini akan lebih banyak lagi penyerapan tenaga kerja, tentunya yang telah memiliki skill,” ujarnya.

Dengan kontribusi yang diberikan perusahaan, Mr.Tony meminta kepada masyarakat dan pemerintah agar memberikan kenyamanan dalam berinvestasi, sehingga pihak Perusahaan tenang dalam bekerja guna mewujudkan apa yang menjadi tujuan bersama yaitu Kesejahteraan Masyarakat. (Adv.)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.