banner 728x250

Musim Ini, Petani Konawe Panen Raya, Tengkulak Jangan Mainkan Harga

banner 120x600
banner 468x60
M Akbar

UNAAHA, SULTRA HEADLINE.COM. Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang)  Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) M Akbar mengaku, daerah Konawe di musim tanam (MT) periode Oktober-Desember tahun ini akan mengalami masa panen besar-besaran.

Atas dasar itu, Pemkab akan mengawasi harga pembelian agar tetap stabil, tidak di bawah harga pembelian pemerintah (HPP).

banner 325x300

“Biasanya sudah menjadi hukum pasar. Manakalah jumlah barang banyak , pasti harga turun. Maka kami dari lintas sektoral di bawa komando bapak bupati (Kery) akan mengawasi pembelian para mitra Bulog di lapangan itu,” jelasnya.

Dikatakan, hasil produksi padi di Konawe di musim tanam akhir tahun ini tidak hanya mengandalkan kuantitas , tapi kualitasnya juga dapat terjamin. Kuantitas dan kualitas produksi itu sangat mempengaruhi cuaca yang baik saat ini, serta suplai air yang mengalir memadai di irigasi tekhnis.

“Meski petani sebagian sulit mendapatkan pupuk , seperti ponska dan urea untuk menjaga kualitas padinya. Namun alhamdulillah kondisi cuaca saat ini sangat membantu para petani kita,” terangnya.

Ia mengaku, pada musim tanam ini, sudah saatnya petani untuk menikmati baik hasil produksi padinya. Karena beberapa musim ini sebagian mengalami puso akibat bencana banjir . Sehingga dengan kualitas padi yang baik sekarang ini, perlu diupayakan supaya harga beli dapat sesuai dengan harga yang baik pula kepada petani.

Pihaknya mengamati, kata Akbar, di beberapa daerah basis persawahan di Konawe yang lebih dahulu melakukan panen di musim tanam ini, seperti daerah Tongauna Raya memang terjadi beberapa selisi harga .

Bahwa ada sebagain kelompok tani yang mendapat harga Rp 4.700 adapula yang menerima harga di bawah dari itu.

Sedangkan daerah itu merupakan daerah basis persawahan terluas di daerah lumbung beras ini seluas 5.000 hektar dari total 42 hektar di Konawe, dan seluruh hamparan padi di daerah setempat mengalami panen besar.

“Kebetulan musim panen di Tongauna bertepatan dengan panen di Sulsel. Jadi stok pembelian padi membludak. Sehingga mempengaruhi harga beli. Tapi sekarang yang sementara kita tunggu ini panen di daerah Wonggeduku dan Pondidaha. Dan kita harapkan sudah tidak ada kendala lain, sehingga harga beli gabah bisa lebih maksimal,” terangnya.

Ia mengaku, kedepannya kuantitas dan kualitas produksi di musim tanam ini harus terus dipertahankan bahkan ditingkatkan. Dan pemerintah kabupaten (Pemkab) akan terus mengendalikannya.

Ia pun menyadari, bahwa masih banyak kendala yang masih perlu dibenahi, dan menjadi kebutuhan yang mendasar bagi kelompok tani dalam menjalankan aktivitas usaha pertaniannya,seperti penyediaan pupuk bersubsidi.

Bahwa memang untuk kuota pupuk subsidi di Konawe itu tidak sebanding dengan luas total areah persawahan di Konawe . Luas total persawahan yakni 42 ribu hektar. Sementara jatah yang disalurkan hanya dapat menyediakan seluas 10 ribu hamparan sawah.

“Perlu menjadi perhatian bersama , utamanya kepada instansi teknis , seperti Dinas Pertanian dan Holtikultura  setempat untuk melakukan loby ke pusat dan perusaahan  penyedia pupuk subsidi (Petrokimia) supaya kuota bertambah,” tuturnya.

Menurutnya, perlu ada perbaikan data tentang luas lahan dengan menyesuaikan dengan dokumen Rencana Devinitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Supaya kuota pupuk subsidi ini bisa turun bertambah sering dengan bertambahnya luas lahan produktif di Konawe.

“Kemungkinan data yang dipakai pihak perusahaan penyedia pupuk ini masih mengunakan data lama luas hamparan sawah di Konawe. Sehingga kuotanya masih minim. Dan memang kita harus akui yang sangat kurang saat ini pupuk urea dan ponska. Dan bisa jadi bergeser di kebutuhan kegiatan perkebunan atau menang ada pengaruhnya terhadap keuangan negara di masa pandemi covid ini,” terangnya. (B)

Penulis : Ibas
Editor : Red




banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.