banner 728x250

Konawe Terus Kembangkan Produksi “Emas Putih”

banner 120x600
banner 468x60

UNAAHA, SULTRA HEADLINE.COM – Pemerintah Kabupaten Konawe di masa pemerintahan Bupati Kery Saiful Konggoasa dan Wakil Bupati Gusli Topan Sabara saat ini masih terus menuntaskan program kerjanya selama periode 2019-2023 .

banner 325x300

Program prioritas yang dimaksud diantaranya pembangunan sektor pangan yang selama ini menjadi penyumbang terbesar ekonomi masyarakat. Program pembangunan di sektor pangan itu merupakan salah satu program strategis yang dituangkan dalam ‘Konawe Gemilang’.

“Program-program tersebut terjabarkan ke dalam RPJMD dan RKPD yang realisasinya dilaksanakan secara berjenjang dan bertahap menyesuaikan alur alokasi APBD tahun berjalan sesuai yang diprioritaskan,” papar Wakil Bupati Gusli Topan Sabara.

Dikatakan, sejak awal pemerintahannya bersama bupati Kery Saiful Konggoasa, Pemkab memprioritaskan pembangunan di sektor pangan, yakni sektor usaha pertanian, peternakan dan perikanan. Mengapa? Karena sektor usaha ini menjadi kebutuhan paling mendasar bagi masyarakat Konawe.

Di daerah Konawe sektor pertanian bidang padi sawah merupakan komoditas yang paling diunggulkan sejak dahulu. Karena kegiatan usaha ini sudah digeluti secara turun temurun.

Sehingga dapat dikatakan, kata Gusli, kegiatan usaha pertanian padi sawah sudah menjadi kearifan lokal masyarakat lokal yang menjadi identitas atau jati diri daerah Konawe itu sendiri. Atas dasar itu, Konawe mendapat predikat lumbung beras nasional yang membantu menjaga ketahanan pangan nasional. Termasuk di saat masa pandemi covid 19 ini.

Ia menambahkan, terkait dengan itu Pemkab Konawe akan terus mendorong peningkatan usaha ekonomi pertanian bidang padi sawah ini. Dengan mensinergikan ke program-program Pemkab. Salah satu alasannya yakni sektor usaha ini sangat potensial. Dan tidak akan pernah hilang digerus zaman dan dengan situasi apapun. Mengalahkan potensi komoditas lainnya. Termasuk potensi sumber daya mineral unggulan lainnya.

Dan akan terus dibutuhkan . Sehingga ia menyebutnya beras Konawe ibarat ‘emas putih’ masa depan perekonomian daerah.

“Emas putih (beras) ini akan terus dibutuhkan masyarakat. Sehingga kita menyimpan segudang karung ini akan tetap berguna dalam kondisi apapun. Termasuk saat kondisi seperti ini (pandemi covid 19). Berbeda dengan emas kuning (logam mulia) hanya akan berguna di saat-saat tertentu saja. Belum tentu bisa menolong di saat sedang terjadi krisis pangan,” ujarnya.

Dikataknannya, luas lahan potensial yang berproduksi seluas 40.956 hektar. Sedangkan luas lahan yang belum tergarap juara 100 hektar. Lahan ini belum tergarap lantaran belum memiliki jaringan irigasi tekhnis . Dan saat ini masih menjadi tahap penjajakan . Sebagai persiapan projek percetakan sawah baru.

Menurutnya, jumlah-jumlah rata-rata hasil produksi setiap masa panen sebanyak 150 ton. Tersebar di seluruh wilayah basis pertanian irigasi yakni
Uepai, Lambuya, Puriala dan Onembute, Unaaha, Wawotobi, Konawe, Anggotoa, Anggaberi, Meluhu dan Pondidaha, Tongauna, Tongauna Utara, Asinua, Padangguni serta kecamatan Abuki. (A)

Penulis : Ibas
Editor : Redaksi

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.