banner 728x250

Wabup Launching Laika Mendidoha di Wawonggole

banner 120x600
banner 468x60
Wakil Bupati Konawe Gusli Topan Sabara saat menyampaikan sambutannya diacara peresmian laika mendidoha. Foto : Dedy/ SH

UNAAHA. SULTRAHEADLINE.COM. Dalam rangka mengatasi gizi buruk dan stunting pada balita di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat melauncing Laika Mendidoha di Kelurahan Wawonggole, Kecamatan Unaaha, Kamis (24/9/2020).

Kegiatan launcing Laika Mendidoha dihadiri langsung Wakil Bupati (Wabup) Konawe, Gusli Topan Sabara, yang didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Ferdinand, Kadinkes dr Mawardi Taligana, Kepala BLUD Konawe dr. Agus Lahida, serta para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lingkup Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe.

banner 325x300

Dalam kesempatan itu, Wabup Konawe Gusli Topan Sabara menyampaikan, peresmian Laika Mendidoha merupakan salah satu upaya Pemkab Konawe melalui Dinkes dalam upaya meningkatkan dan menjaga kesehatan bagi masyarakat Konawe demi masa depan yang lebih baik. Agar kedepannya anak-anak diusia dini dapat tumbuh sehat, kuat dan cerdas, maka harus terpenuhi kebutuhan nutrisi nya.

“Jadi dengan adanya Laika Mendidoha ini, mari kita sama-sama menjaga dan mengaplikasikan dengan penuh tanggung jawab, agar kelak anak anak kita kedepannya dapat tumbuh sehat dan cerdas, sehingga nantinya dapat ikut berkontribusi dalam membangun negeri leluhur yang kita sama cintai ini. Tugas kami sebagai pimpinan kepala Daerah, bagaimana menjaga Pemerintah dan masyarakat dapat berjalan dengan semestinya dan pemerataan pembangunan disegala sektor serta kebutuhan pangan dan kesehatan masyarakat konawe dapat terpenuhi,” ucap mantan Ketua DPRD Konawe itu.

Sementara itu di tempat yang sama, Kadis Kesehatan dr. Mawardi Taligana mengatakan, Laika Mendidoha merupakan suatu inovasi untuk memadukan konsep pelayanan kesehatan di Konawe dalam rangka mengatasi gizi buruk dan stunting pada balita, maka pencegahannya dilakukan sejak bayi atau masih dalam kandungan ibu dengan mengontrol kehamilan yang dilakukan oleh bidan, disertai dengan menganjurkan dan meberikan contoh menu untuk pemenuhan gizi ibu hamil.

“Bagi bayi yang baru saja dilahirkan akan dilakukan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan kedepan dan dipantau oleh bidan dengan tenaga gizi yang bekerja sama dengan kader kesehatan,” paparnya.

Pemberian makanan tambahan kepada balita, lanjutnya, dilakukan 2 kali seminggu terutama pada balita gizi buruk dan gizi kurang, serta dilakukan konseling oleh tenaga ahli gizi, dan penimbangan balita diharapkan dapat memperbaiki gizi balita. Selain itu, dapat mendukung pelayanan kesehatan pihaknya pada beberapa waktu lalu pihaknya telah meresmikan Rumah Pemulihan Gizi yang secara khusus menangani balita gizi buruk dan gizi kurang.

“Dengan adanya Laika Mendidoha ini bukan hanya untuk anak-anak atau balita dengan gizi buruk, tapi Juga dengan ibu hamil dan ibu menyusui. Dalam pemberian menu pemulihan gizi kami juga melibatkan stakeholder ahli penata gizi untuk menyusun menu untuk lbu hamil dan ibu menyusui,” tutupnya. (B)

Penulis : Dedy
Editor : Redaksi

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.