banner 728x250

Wabup Konawe Dukung Warga Kembangkan Demplot Sagu

banner 120x600
banner 468x60

UNAAHA. SULTRAHEADLINE. COM. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendukung ketahanan pangan nasional melalui komoditas pangan lokal, dengan menggairahkan pengembangan hutan sagu.

Salah satu terobosan dengan melakukan pembangunan kawasan kebun percontohan (demplot) sagu di Kelurahan Konawe, Kecamatan Konawe. Pengelolaan demplot seluas 1 hektar yang dibangun Pemkab telah dipindahtangankan kepada kelompok tani Nunulai. Dengan harapan agar para petani serius dalam mengembangkan demplot sagu tersebut.

banner 325x300

Wakil Bupati (Wabup) Konawe, Gusli Topan Sabara mengatakan, untuk mendukung ketahanan pangan di Konawe, pihak terus berupaya semaksimal mungkin membuat terobosan salah satunya dengan pengembangan demplot sagu. Karena kata dia, sagu kerap dijadikan makanan pengganti beras khususnya bagi warga Konawe.

“Kita sudah surplus beras, jadi harus diikuti dengan surplus sagu yang kita miliki. Untuk itu saya minta, petani sagu khususnya yang tergabung dalam kelompok tani Nunulai bisa mengembangkan bahan pangan lokal ini,” ujar Gusli.

Pasangan Kery Saiful Konggoasa itu berpendapat, Sagu harus diperlakukan layaknya pangan beras karena sama-sama dapat digunakan untuk mendukung ketahanan pangan.

“Jika beras mendapat keistimewaan maka Sagu harus bisa disuport juga. Sagu dapat dipromosikan sebagai bahan pangan lokal yang sangat sehat untuk dikonsumsi karena mengandung karbohidrat tetapi bebas gluten dan rendah kalori serta rendah indeks glikemik,” tegasnya.

Selain itu, kata dia, pentingnya menjaga pangan merupakan kebutuhan yang paling utama, setelah itu baru di pikirkan sehat, pintar dan kuat. Karena epicentrumnya manusia berada di perut atau kenyang, setelah sehat baru di pikirkan pendidikan.

“Karena biar kita sehat, pintar dan kuat, tapi kalau kita lapar, semua itu akan hilang,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Gusli juga memberikan apresiasi kepada Dinas Ketahanan Pangan setempat yang sudah berinisiatif mengembangkan potensi kearifan lokal di Konawe. Karena dengan adanya kebun percontohan itu, secara tidak langsung pihaknya sudah melakukan sebuah lompatan besar menuju terwujudnya stabilitas pangan di Konawe.

“Gagasan dan ide-ide semacam ini yang kita butuhkan. Kita hanya berikan sedikit konsep, tapi sudah bisa direspon secara inovatif dalam menjaga ekonomi pangan masyarakat, untuk itu saya memberikan apresiasi kepada Dinas Ketahanan Pangan,” terangnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Konawe, Muhammad Akbar, menuturkan, kecamatan Konawe dipilih sebagai lokasi pembuatan demplot sebab banyak spot-spot tanaman sagu berada di wilayah tersebut. Katanya, demplot sagu yang sudah resmi menjadi binaan kelompok tani Nunulai yakni memiliki luas 1 hektar. Demplot itu dibangun lewat gelontoran APBD Konawe sebesar Rp 75 juta.

“Itu untuk pengerjaan fisiknya. Selanjutnya untuk pengembangan dan pembinaannya, bisa melalui swadaya masyarakat,” ungkapnya.

Mantan Camat Unaaha itu menyebutkan, kelompok tani Nunulai beranggotakan 10 orang yang rata-rata merupakan petani di wilayah setempat. Selain mengembangkan tanaman sagu, Akbar berharap, petani di demplot itu juga bisa menggarap berbagai macam kebutuhan pangan lainnya, mulai dari sayur-sayuran hingga budidaya ikan air tawar.

“Jadi tidak hanya sagu, bisa juga ditanami kangkung atau bayam. Ikan nila, nirwana dan ikan mas juga bisa dibudidayakan di areal kebun percontohan ini,” harapnya. (Adv)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.