banner 728x250

Hut RI: DPRD Konawe Klaim Sudah Tuntaskan 14 Perda

banner 120x600
banner 468x60
Ketua DPRD Konawe H Ardin bersama unsur pimpinan didampingi Bupati Konawe Kery Saiful Konggoasa saat prosesi rapat paripurna terbuka dalam rangkaian peringatan HUT RI ke-75/2020 di ruang paripurna DPRD setempat. Foto. Dedy/SH.

UNAAHA. SULTRA HEADLINE.COM. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jum’at (14/8/2020) kemarin, menggelar rapat paripurna dengan agenda mendengarkan pidato kenegaraan oleh Presiden RI Joko Widodo dalam rangka HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia.

Sidang paripurna DPRD Konawe dipimpin langsung Ketua DPRD, Dr. Ardin, S. Sos, M. Si., didampingi Wakil Ketua I DPRD, dan Wakil Ketua II serta dihadiri Bupati Konawe,  Kery Saiful Konggoasa. Hadir juga seluruh Forkopimda Konawe dan seluruh anggota DPRD Konawe serta undangan lainnya.

banner 325x300

Rapat paripurna dalam rangka HUT ke-75 Republik Indonesia di DPRD Konawe kali ini sangat berbeda dengan rapat paripurna sebelumnya, karena Saar ino dalam suasana pandemi COVID-19. Dimana dalam kegiatan itu DPRD tetap menerapkan protokol kesehatan COVID-19 dengan tidak banyak mengundang tamu terlalu banyak dan tempat duduk tamu pun berjarak serta diwajibkan memakai masker.

Usai mendengarkan pidato kenegaraan,  Ketua DPRD, Dr. Ardin menyampaikan, di tengah Pandemi Covid-19 ini, DPRD berusaha semaksimal mungkin dalam melaksanakan tugas dan fungsi
Legislasi, Budgeting maupun Pengawasan. Yang hingga saat ini
DPRD telah menyelesaikan 14 Raperda menjadi Perda yang di dalamnya ada Perda tentang Desa yang menjadi tumpuan dan harapan masyarakat Konawe.

“Dan Alhamdulillah telah diselesaikan tanpa ada kendala. Dengan kondisi ini maka seputar persoalan atau stigma desa hantu ataupun desa fiktif telah
mampu di selesaikan oleh Pemerintah dan DPRD melalui Perda Nomor 4 Tahun 2020 tentang Pendefinitipan Desa dalam Wilayah Administrasi Kab. Konawe dan telah di tindak lanjuti dengan surat Menteri Dalam Negeri
Nomor 143/502/SJ tanggal 7 Agustus 2020 tentang Pencabutan, Penundaan Penyaluran Dana Desa di Kabupaten Konawe,” terangnya.

Sehingga dengan demikian, lanjutnya,  52 desa di Kab. Konawe yang sempat di tunda penyalurannya oleh Kementerian Keuangan, maka dengan hari raya kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 75 ini masyarakat yang tersebar di 52 Desa dapat menikmati kemerdekaan, setara dan sejajar dengan 291 desa lainnya di Kab. Konawe.

“Disisi lain, DPRD telah mengawal Dana Refocussing tahun 2020 baik dari perencanaan pelaksanaan maupun evaluasi secara berjenjang,” katanya.

DPRD, lanjut Ardin,  terus membangun sinerjitas dengan Eksekutif di dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintah yaitu Good Governance dan Clean Governance. Sebagai contoh baru-baru ini Pemerintah Daerah Kab. Konawe telah meraih Predikat WTP yang ke 5 kali tentang pengelolaan keuangan daerah. Hal ini tidak terlepas dari dukungan semua pihak terutama rakyat yang dijewantahkan dalam lembaga perwakilan DPRD Kab. konawe
yang telah melaksanakan fungsi budgeting.

Selanjutnya pertumbuhan berdasarkan data BPS tahun 2018 mencapai 7,4%, angka ini lebih tinggi dibanding rata-rata Prov. Sulawesi Tenggara yang hanya 5,2% dan di tahun 2019 angka pertumbuhan ekonomi kita mencapai 9,2% tertinggi dibanding rata-rata provinsi dan nasional yang hanya di kisaran 6,1%.

“Hal ini menunjukkan
bahwa pembangunan ekonomi pemerintahan KSK-GTS jika kita menggunakan variable pertumbuhan ekonomi dapat dikatakan
pembangunan merupakan suatu proses yang harus dilakukan secara bertahap,” tuturnya.

Di tempat yang sama, Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa menyampaikan, seperti diketahui bersama Pandemi Covid-19 telah membawa dampak yang luar biasa bagi sendi-sendi kehidupan ekonomi dan sosial kemasyarakatan, termasuk diantara kita harus menyesuaikan kondisi dalam melakukan tatanan kehidupan baru atau new normal yaitu dimana kita dituntut tetap melakukan hal-hal yang menjadi tugas dan pekerjaan seperti biasanya.  Tetapi dengan merubah perilaku, misalnya tetap menggunakan masker,  mencuci tangan dan menjaga jarak selama beraktifitas, kondisi ini akan tetap berlangsung selama vaksin definitif Corona belum ditemukan.

“Hal ini membuat kita semua,  baik penyelenggara pemerintahan ditingkat pusat maupun daerah semakin sulit untuk merealisasikan program-program yang telah direncanakan sebelumnya.  Untuk itu pada kesempatan ini, saya meminta kepada kita semua untuk memahaminya, karena apapun tantangan kita bendera merah  putih harus  tetap berkibar, ” terangnya.

Di akhir sambutan Kery juga menyampaikan, apabila direfleksikan secara historis semangat Konawe gemilang sejalan dengan visi besar para pendiri bangsa Indonesia yang terefleksi dalam pembukaan UUD 1945, dimana pada alinea kedua secara tegas menyatakan  keinginan untuk mewujudkan masyarakat yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur. (Adv)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.