banner 728x250

DPRD Konawe Minta Pemkab Segera Susun Plafon Pergeseran Anggaran Covid

Suasan rapat anggota DPRD Kabupaten Konaewe, Sulawesi Tenggara di ruang paripurna membahas situasi pandemik. Rapat tersebut menyimpulkan tentang rekomendasi kebijakan penggeseran anggaran APBD kepada eksekutif untuk mengalokasikan anggaran penganan covid 19 di Konawe, dipimpin Ketua DPRD H Ardin. Didampingi unsur pimpinan lainnya serta anggota setempat.
banner 120x600
banner 468x60
Suasan rapat anggota DPRD Kabupaten Konaewe, Sulawesi Tenggara di ruang paripurna membahas situasi pandemik. Rapat tersebut menyimpulkan tentang rekomendasi kebijakan penggeseran anggaran APBD kepada eksekutif untuk mengalokasikan anggaran penganan covid 19 di Konawe, dipimpin Ketua DPRD H Ardin. Didampingi unsur pimpinan lainnya serta anggota setempat.

UNAAHA. SULTRAHEADLINE.COM. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe untuk segera membuat plafon pergeseran Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) sebelum masuk masa APBD- perubahan 2020.

Tujuannya untuk mendukung penanganan dampak Covid 19 yang belum teralokasi di dalamnya, sehingga dengan kondisi ini perlu pengalokasian anggaran khusus.

banner 325x300

Hal itu dikatakan Wakil Ketua DPRD Konawe Rusdianto usai menggelar rapat internal oleh sejumlah pimpinan dan anggota DPRD setempat yang digelar di Gedung DPRD pada Senin (13/04/2020).

Rapat tersebut dipimpin langsung Ketua DPRD H Ardin.

Menurut Rusdianto,  berdasarkan hasil rapat internal yang digelar terbuka oleh sejumlah anggota DPRD setempat, bahwa perlu Pemkab segera bertindak cepat untuk melakukan hitungan asumsi tentang besaran anggaran yang diperlukan untuk mendukung penanganan covid 19 di Konawe.

“Anggaran tersebut dialokasikan dengan menggeser sejumlah pembiayaan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dianggap tidak urgen dilaksanakan di masa pandemi ini. Karena tanpa ada anggaran khusus untuk penganan covid itu sejumlah stakeholder tidak dapat berbuat banyak. Utamanya gugus penanganan covid,”terangnya.

Ia berpendapat, secara tekhnis pergeseran anggaran itu akan dibahas bersama dengan Pemkab setempat. Dan DPRD Konawe, kata Rusdianto, siap mendukung pengalokasian anggaran khusus penangan covid ini. Supaya dalam regulasinya dapat sesuai dengan amanah perundang-undangan yang berlaku.

Foto sejumlah anggota DPRD Konawe, Sulawesi Tenggara menujukkan keputusan itu merupakan keputusan kourum tentang rekomendasi pergeseran anggaran khusus untuk penanganan covid 19 di Konawe.

“Kami berharap supaya Pemkab bisa merespon baik inisiatif dari dewan ini. Sebab berdasarkan aspirasi masyarakat saat ini. Fokus penganan tidak hanya sampai pada tindakan sosialisasi dan penanganan kesehatan. Tetapi perlu pula difikirkan bagi masyarakat yang saat ini terdampak secara ekonomi untuk disalurkan bantuan sebagai stimulan membantu kebutuhan sehari-hari ,” tuturnya.

Dikatakannya, mengenai hal itu , DPRD Konawe tidak berhenti disitu.Tetapi realisasinya akan diawasi ketat. Supata terlaksana sesuai dengan perencaaannya.

Utamanya, kata dia, dalam hal pelaksanaan penyaluran bantuan sosial kepada masyarakat penerima bantuan itu.

Ia mengaku, mengapresiasi selama ini langkah strategis Pemkab dalam melakukan tindakan penanganan dan pencegahan covid di tingkat masyarakat . Dan hal itu dapat dilihat dari aspek penanganan kasus pasien covid di Konawe  ini dapat terminimalisir.

Hal itu pula karena tingkat kesadaran masyarakat yang mulai menerapkan protokoler covid . Dan berperilaku hidup sehat.

Memang kata Rusdianto, untuk memutus mata rantai penularan virus mematikan ini harus ada andil bersama seluruh masyarkat Konawe. Karena sejauh apapun langkah pemerintah bertindak cepat, namun kalau tidak didukung oleh masyarakat maka usaha pemangku kepentingan  bekerja  itu akan sia-sia.

Atas dasar itu , pemerintah bersama masyarakat harus bergerak bersama supaya masa pandemi ini dapat segera berlalu. Sehingga aktifitas sosial dapat kembali normal seperti biasa.

“Kalau situasi seperti ini terus terjadi. Maka yang terjadi bukan lagi korban covid yang berjatuhan yang kita takutkan. Tetapi kemiskinan dan kelaparan . Atas terjadinya krisis pangan yang melanda . Sekarang kan sudah mulai terasa perputaran ekonomi yang sulit. Sehingga peristiwa ini harus menjadi perhatian bersama,” tutupnya. (Adv***).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.