banner 728x250

Tiga Daerah di Konawe Ini Kesulitan Air dan Terancam Gagal Panen

banner 120x600
banner 468x60
Noor Jannah

UNAAHA, – Musim kemarau hampir sebulan terakhir ini membuat banyak daerah irigasi basis persawan di Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami kekeringan. Dampak terbesar dari situasi ini mengancam banyak petani mengalami gagal panen di masa musim tanam kedua tahun ini.

“Daerah yang paling kritis saat ini ada tiga kecamatan yakni Amonggedo, Meluhu dan Onembute. Bahkan di Meluhu itu sudah nol liter air perdetiknya yang mengalir di jaringan irigasi. Artinya klau sudah nol sudah tidak ada sama sekali debit air di lokasi itu,” papar Kepala Bidang (Kabid) Sumber Daya Air (SDA) Dians PUPR Konawe, Noor Jannah saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (12/9/2019).

banner 325x300

Dikatakan, berdasarkan pantauan para pengamat air di lapangan. Sejumlah bendungan di tiga kecamatan ini sudah tidak dapat diandalkan untuk menyuplai debit air ke lahan sawah.

Karena hampir sebagian besar anak sungai yang menjadi sumber air irigasi di daerah usaha pertanian ini sudah mengering. “Kita hanya bisa berharap hujan bisa turun di bulan ini. Supaya tidak menggangu produksi padi para petani di Oktober nanti,” katanya.

Menurutnya, saat ini pihaknya terus berkoordinasi dengan lintas sektoral, seperti Balai Wilaya Sulawesi (BWS), Dinas Pertanian dan BP4k. Untuk mentaktisi persoalan ini.
Dengan cara menggerakkan sumber daya dan fasilitas yang dapat dimanfaatkan misalnya sumur bor.

Karena berdasarkan Permen nomor 16 tahun 2015 berjumlah 32 titik sumur bor yang tersebar di sejumlah wilayah basis persawahan di Konawe. Merupakan aset BWS yang saat ini dikelola oleh instansi tersebut. Fasilitas ini bisa dimanfaatkan untuk menjadi sumber pengairan petani setempat.

Selain itu, adanya bantuan mesin pengisap air yang akan diturunkan kepada petani.

Ia menilai, belum sepenuhnya efektif, karena meskipun alat ini diturunkan. kemungkinan sulit untuk digunakan karena sungai yang menjadi tempat menghisab air itu juga sudah mengering. “Kita masih memikirkan cara supaya mesin pengisap yang turun ke petani ini dapat termanfaatkan. Sehingga fasilitas sumur bor masih lebih menjamin kebutuhan air para petani untuk mengairi sawahnya, “tuturnya.

Ia berpendapat, setiap daerah persawahan memiliki bendungan masing-masing yang sumber airnya dari sungai yang mengalir di daerah tersebut. Dan cara tepat untuk mengatisipasi ini sebelum fasilitas penunjang itu turun yakni pihaknya melakukan pengairan di jaringan irigasi dengan cara bergilirian.

“Kebetulan sungai lahambuti masih ada harapan untuk menyuplai air. Tetapi debit airnya juga sudah mulai mengurang karena memfasilitasi kebutuhan air petani di beberpa daerah irigasi,” tuturnya.

Dikataknnya, untuk tiga kecamatan ini sekitar 1.993 hektar lahan produktif petani dan sekitar 1.266 hektare ini sudah ditanami dengan umur tanaman kisaran 2 bulan atau menjelang padi mulai bunting. Sedangkan 727 hektare lahan belum sempat digarap karena pengolahannya menunggu ketersedian air kembali normal.

“Sekarang yang kita fikirkan cara supaya yang 1.266 hektare ini bisa panen dengan baik. Tidak mengalami gagal panen. Apalagi tanaman tinggal menunggu 1 bulan lagi. Kalau ini terjadi . Yah.kerugian petani bisa mencapai miliaran rupiah. Di lokasi ini rata-rata jumlah produksinya bisa mencapai 3,5 ton per hektarenya,” jelasnya.

Ia menambahkan, penyebab utama terjadinya kekeringan itu. Karena hulu sungai yang sudah rusak. Akibat permebilitas. Sehingga tidak dapat lagi menyuplai air sesuai kebutuhan masyarakat saat ini. Dan tiga daerah ini selalu menjadi ancaman besar jika terjadi kemarau panjang.

Disebabkan kondisi tanahnya berciri berpori besar. Sehingga kebutuhan air yang terserap begitu besar . Dengan rata-rata hingga 1,6 liter perdetik. Berbeda dengan daerah lain seperti Tongauna, Wonggeduku dan Wawotobi yang resapan air hanya berkisar 1,2 liter perdetiknya. Sehingga sampai saat ini petani di sekitar daerah itu masih aman-aman saja menjalankan usaha pertaniannya. (Red***)

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.