banner 728x250

KPU Sahkan Kemenangan KSK-GTS, Dua Paslon Absen, Ira-AJP Legawa

banner 120x600
banner 468x60

UNAAHA, SULTRA HEADLINE.COM- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra) akhirnya resmi mengesahkan pasangan Kery Saiful Konggoasa dan Gusli Topan Sabara (KSK-GTS) sebagai pemenang pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati periode 2018-2023.

Keputusan itu ditetapkan pada rapat pleno terbuka yang digelar di Aula Hotel Nugraha Unaaha, Minggu (11/8/2018). Rapat pleno tersebut tidak dihadiri dua pasangan H Litanto-Murni Tombili dan Muliyati Saiman-Mansyur.

banner 325x300

Dalam sambutannya, Ketua KPU Konawe Muhamad Aswar mengatakan, sedianya dalam tahapan PKPU , pleno penetapan calon terpilih dilaksanakan tiga hari setelah rapat penetapan hasil rekapitulasi tingkat kabupaten. Namu sempat tertunda karena adanya gugatan dari salah satu calon di Mahkama Konstitusi (MK) yang menganulir hasil Pemilukada Konawe yang dihelat pada 27 Juni 2018 lalu.

“Kami menunggu keputusan dari MK. Dan setelah salinan putusan MK itu diterima KPU baru kemudian dapat dilaksanakan pleno penetapan calon terpilih ini,” paparanya.

Ia berpendapat, keputusan KPU ini tetap sah meski tidak dihadiri dua pasangan calon lainnya.

Terkait dengan keputusan itu, H Irawan Laliasa mengaku, legawa atas keputusan itu.

Dikatakan, Pilkada Konawe berlangsung sangat domokratis. Hal ini membuktikan masyarakat makin dewasa dalam berpolitik. Dan hasilnya masyarakat masih menghedaki calon petahan untuk melanjutkan pembangunan yang sudah pernah dirintis di periode sebelumnya.

“Saya sudah sampaikan kepada adinda Gusli Topan Sabara bahwa saya siap bersinergitas untuk turut bersama mengawal pembangunan di Konawe. Entah itu dalam konteks tindakan maupun pemikiran,” ujarnya.

Ia mengatakan, untuk membangun negeri ini tidak selamanya harus menjadi pemangku kekuasaan. Tetapi ada tempat dan peran lain supaya ide dan gagasan ini bisa tersalurkan sebagai bentuk kontribusi tokoh politik di daerah ini.

Karena semua masyarakat berpotensi dan berhak mengisi pembangunan daerah. Dalam konteks apapun. Baik tindakan maupun pemikiran. Apalagi, kata dia, sebagai salah satu tokoh politik di Konawe, kata dia, tidak ada salah kalau ia mencoba di legislatif.

“Di masa pensiun ini saya harapkan bisa menjadi tokoh masyarakat. Tetapi dalam perjalananya ada Parpol yang mengajak untuk berkompetisi di kursi legislatif,” terangnya.

Ditempat yang sama, pasangan Kery Saiful Konggoasa, Gusli Topan Sabara mengatakan, daerah Kabupaten Konawe merupakan episentrum demokrasi di Sultra.
Tidak sekedar teori, kata dia, karena melalui proses Pilkada Konawe masyarakat dapat memperlihatkan itu.

Dan bukan saja saat masa Pilkada, tetapi usai Pilkada masyarakat masih tetap damai. “Inilah warisan leluhur kita. Sikap persaudaran masih tetap terpelihara meski beda pendapat,” ujarnya.

Ia mengatakan, politik itu seni. Dan dinamika yang timbul di masa Pilkada Konawe hanyalah sebuah momok yang terjadi saat itu saja. Dan setelahnya kembali dalam satu keluarga yang utuh.

“Tidak ada sekat-sekat. Semua akan kembali seperti biasa. Persoalan beda pendapat dan beda pilihan adalah hal yang biasa dalam politik. Dan sekarang kita hilangkan. Tinggal bagaimana kita bertidak bersama-sama menjalankan amanah rakyat,”jelasnya.

Ia meninterpretasikan, di balik kemengan ini ada amanah yang besar. Sehingga amanah tersebut akan diemban KSK-GTS dengan memwujudkan pembangunan daerah sebagaimana visi-misi yang telah dijanjikan pada rakyat saat bekampanye.

“Kita akan fokus mengerjakan program yang sesuai dalam visi-misi kami. Insyllah Oktober 2018 mendatang kami dilantik,”tutupnya. (C).

Penulis: Dwi
Editor: Redaksi

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.