banner 728x250

Aliran DAS di Konawe Masih Normal

Pelakasana Tugas (PLT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra) H Dedet Ilnari Yusta
banner 120x600
banner 468x60
Pelakasana Tugas (PLT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra) H Dedet Ilnari Yusta

UNAAHA, SULTRAHEADLINE.COM — Pelakasana Tugas (PLT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara (Sultra) H Dedet Ilnari Yusta megatakan, status Daerah Aliran Sungai (DAS) besar di Konawe masih dalam status normal. DAS yang dimaksud Konaweeha dan Lahambuti.

Hal itu diungkapkannya lantaran munculnya kekhawatiran masyarakat atas akan meluapnya aliran sungai di keperkampungan sebagaimana yang terjadi di Konawe Utara (Konut).

banner 325x300

“Masih normal-normal saja,” paparnya saat ditemui di ruang kerjanya, kemarin (25/5/2018).

Dikatakan, hujan rutin beberapa hari ini memang membuat tinggi muka air di DAS membesar. Namun kerena beberapa jaringan irigasi masih bisa menstabilkan debit air yang megalir ke sungai-sungai. Sehingga masih bisa dianggap normal.

“Tapi meski demikian kita tetap mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tetap siaga,” terangnya.

Hal itu, kata dia, karena hujan intensitas tinggi belum bisa diprediksi sampai kapan berhenti.

Menurutnya, sejauh ini pihaknya terus berkoordinasi dengan BMKG dan Balai Besar Sulawesi (BWS). Melalui lembaga tersebut pihak memgeluarkan informasi warning sistem. Atau peringatan dini.

“Kita hanya siap melakukan tindakan jika terjadi bencana. Termasuk dengan persiapan logistik,” jelasnya.

Terkait dengan anggaran logistik, lanjut ia, itu disiapkan daerah melalui dana kontigensi bersumber dari APBD . Melalui pos bantuan BPKAD. Dan dana tersebut selalu siap.
Sedangkan BPBD itu sendiri hanya menyusun dan merencanakan penggunaannya.

“Dalam konteks logistik kita hanya menghitung jumlah kebutuhan yang akan dibiyai saat peristiwa bencana. Baik itu bentuk sandang, pangan dan papan mapun rehabilitasi perbaikan infrastrukturnya,” ujarnya.

Ia menambahkan, untuk jumlah tim reaksi cepat terlatih di BPBD Konawe berjumlah 30 orang. Sedangkan relawan telatih juga berjumlah 100 orang tersebar di beberapa kecamatan yang ada di Konawe.

Tim ini telah dipersiapkan secara profesional untuk menangani ketika terhadi bencana di lapangan. Sedangkan potensi bencana alam di Konawe terdiri dari banjir bandang, tanah longsor dan angin puting beliung.

Daerah rawan banjir bandang meliputih Kecamatan Lambuya, Wonggeduku, Pondidaha, Sampara, Amonggedo, Bondoala dan Kapoila.

Kemudian rawan tanah longsor diantaranya Kecamatan Asinua, Sampara dan Besulutu.
Sedangkan daerah rawan puting beliung menyebar di wilayah Kecamatan Onembute, Abuki dan Padangguni. Daerah ini sudah sering terjadi karena daerahya datar dengan lahan terbuka.

“Anomali cuaca tidak bisa kita prediksi. Dan bencana itu kapan saja bisa datang. Jadi kita sebisa mungkin atau setiap saat harus bisa waspada ketika sudah melihat tanda-tanda alam,” tutupnya. ***


Penulis: Iin
Editor: Redaksi

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Copy Protected by Chetan's WP-Copyprotect.